Mimbarrepublik.com, Jakarta- Komisi B DPRD DKI Jakarta menggelar rapat kerja (raker) bersama Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP), Rabu (14/6). Rapat membahas seputar upaya pengawasan hewan kurban yang masuk Jakarta menjelang Hari Raya Iduladha 1444 Hijriah.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Ismail mengungkapkan, Dinas KPKP DKI telah berkoordinasi dengan sejumah provinsi pemasok untuk melakukan pemeriksaan hewan kurban yang akan masuk ke Jakarta dalam kondisi sehat.
“Ini dibuktikan dengan adanya dokumen screening untuk setiap hewan kurban yang akan masuk ke Jakarta,” ujar Ismail.
Dikatakan Ismail, pihaknya juga meminta Dinas KPKP DKI Jakarta menggelar sosialisasi kepada warga yang selama ini menjadi pelaku usaha musiman tersebut untuk memastikan hewan kurban yang dijual telah terverifikasi pemeriksaan kesehatan.
“Jangan asal mencari hewan kurban dengan harga kompetitif murah serta orientasi meraup marjin yang besar,” katanya.
Ia juga meminta sebanyak 700 tenaga dokter hewan yang akan dikerahkan oleh Dinas KPKP DKI Jakarta untuk memeriksa kesehatan puluhan ribu hewan kurban yang masuk ke Jakarta dapat bekerja secara optimal.
“Pastikan hewan kurban yang masuk tersisir dengan baik dengan SDM yang telah disiapkan. Alhasil, kita bisa meminimalisir hewan kurban terindikasi sakit masuk ke Jakarta,” harapnya.
Sementara, Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati menuturkan, pihaknya saat ini telah menerima permohonan dari 99 pemasok dengan jumlah 15 ribu ekor hewan kurban yang masuk ke Jakarta.
“Kami memperkirakan hingga tanggal 26 Juli 2023 atau menjelang Hari Raya Iduladha 1444 Hijriah, ada sekitar 73 ribu ekor hewan kurban yang masuk ke Jakarta atau adanya kenaikan sekitar 10 hingga 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” tuturnya.
Ditambahkan Suharini, pihaknya juga terus melakukan pemeriksaan keseaan hewan kurban dari luar daerah untuk memastikan tidak membawa penyakit seperti penyakit mulut dan kaki (PMK).
“Alhamdulilah, kami memastikan hingga saat ini kondisi hewan kurban yang masuk Jakarta tidak mengidap penyakit,” tandasnya. (*Kikel)