Mimbarrepublik.com, Jakarta- Setelah sukses diselenggarakan pada 2022 lalu, Train to Apocalypse kembali hadir di stasiun LRT Jakarta dalam Pandora Box Artmire Festival 2024 mulai 5 Juli hingga 18 Agustus 2024
Acara bertema ‘Train to Apocalypse: No Way Out’ ini menawarkan pengalaman interaktif yang menarik dan penuh adrenalin di dalam moda transportasi publik kebanggaan Jakarta selama 45 hari.
Direktur Utama PT LRT Jakarta, Hendri Saputra mengatakan, aktivasi ini merupakan wujud komitmen pihanya dalam mendukung industri kreatif dan menyediakan pengalaman unik bagi masyarakat Jakarta.
“Kolaborasi dengan Pandora Box merupakan salah satu wujud komitmen kami, untuk memperkenalkan rute dan layanan unggulan LRT Jakarta kepada masyarakat dengan cara yang lebih kreatif, edukatif dan menghibur,” ungkap Hendri, dalam konferensi pers di Stasiun Pegangsaan Dua LRT Jakarta, Kamis (11/7).
Hendri menjelaskan, pada 2022 silam ajang Rain to Apocalypse ini berhasil menyedot lebih dari 29.000 pengunjung. Untuk tahun ini, Ia menilai, angka pengunjung tersebut menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap wahana ini.
“Dengan sentuhan baru, Train to Apocalypse di tahun ini ditargetkan dapat menarik lebih dari 30.000 pengunjung,” ucap Hendri.
Hendri merinci, acara ini akan menempati tiga stasiun utama yaitu, Stasiun Pegangsaan Dua, Stasiun Pulomas dan Stasiun Velodrome. Acara berlangsung pukul 13.00 hingga 22.00 pada Senin sampai Jumat dengan harga tiket Rp 75.000 rupiah. Sedangkan pada akhir pekan acara mulai pukul 12.00 sampai 22.00, harga tiket dibanderol Rp 100.000.
Sebagai informasi, peserta yang ingin mencoba wahana minimal berusia 10 sampai 12 tahun dengan pendampingan orang tua.
Pembelian tiket dapat dilakukan melalui tiket.com maupun secara langsung di Stasiun Pegangsaan Dua, dengan kapasitas tim untuk tiket reguler minimal enam orang dan maksimal delapan orang, serta tiket VIP minimal empat orang dan maksimal delapan orang.
Hendri mengatakan, LRT Jakarta memastikan keamanan dan kenyamanan pelanggan tetap menjadi prioritas utama selama acara berlangsung.
“Seluruh stasiun dan fasilitas kereta kami akan tetap beroperasi sesuai dengan standar pelayanan mininum (SPM), memastikan bahwa setiap perjalanan dengan LRT Jakarta berlangsung dengan aman, nyaman dan tanpa hambatan,” tukasnya. .
Selain adanya wahana Zombie at Station, terdapat pula beragam festival menarik yang ditawarkan yakni, virtual reality (VR) games, gypsy lounge untuk membaca kartu tarot, creative photobooth, komunitas costume maker, art performance, serta food festival yang diisi oleh berbagai UMKM makanan maupun minuman.
Diharapkan melalui acara ini, LRT Jakarta dapat memperkuat hubungannya dengan para pelanggan, memberikan pengalaman yang menghibur, serta mengedukasi mengenai pentingnya menggunakan transportasi publik.
“Kami secara berkelanjutan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menyelenggarakan beragam aktivasi seperti EduTour, #EksplorasiLRTJ, kegiatan fotografi dan aktivasi menarik lainnya,” urainya.
Sementara itu, Creator Pandora Box, Billy Junior menjelaskan, Event Pandora Box Artmire Festival ini akan mewujudkan visi menjadi wadah untuk pelaku horor di Indonesia dan misi untuk menjadi wahana dengan kualitas produksi dan set up yang realistis.
“Kami ingin mewujudkan konsep teatrikal terbaik sehingga harapannya Pandora Box bisa menjadi wahana nomor satu di Indonesia,” ungkap Billy.
Sebagai tambahan, Train to Apocalypse: No Way Out juga sering kali disebut sebagai wahana kardio, sebab pengunjung tidak hanya disuguhkan dengan jumpscare namun terdapat misi yang harus diselesaikan oleh para peserta sebagai misi penyelamatan diri dari serangan zombie.
Pada Grand Opening Pandora Box Artmire Festival 5 Juli lalu, terlihat banyak public figure yang datang untuk mencoba secara perdana. (*Kikel)