Mimbarrepublik.com, Jakarta– Seperti diberitakan sebelumnya, konflik militer di Sudan antara Sudan Armed Forces dan Rapid Support Forces terjadi pada tanggal 15 April 2023, tentu saja konflik tersebut juga mengancam situasi keamanan WNI yang tinggal di Sudan sehingga KBRI Khartoum menetapkan status Siaga II pada tanggal 16 April 2023.
Dengan meningkatnya eskalasi konflik tersebut, pada tanggal 20 April 2023, KBRI Khartoum menetapkan status Siaga I, kemudian melakukan proses evakuasi WNI yang ada di Sudan untuk di pulangkan ke Indonesia, Pemerintah RI telah berhasil memulangkan 829 WNI, semuanya melalui Jeddah. Mereka dipulangkan dalam tiga tahap:
Tahap Pertama: 385 orang tiba pada 28 April dengan Garuda Indonesia.
Tahap Kedua: 363 orang tiba pada 30 April dengan Garuda Indonesia.
Tahap Ketiga: 75 orang tiba 1 Mei dengan pesawat TNI AU.
Sementara 6 WNI mengatur kepulangannya secara mandiri.
Dengan kepulangan tahap IV tersebut, maka 929 WNI telah kembali ke tanah air.
WNI yang telah dipulangkan ke tanah air akan menginap di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, untuk penanganan lebih lanjut oleh Kementerian/Lembaga terkait, sebelum dipulangkan ke daerah asalnya.
Sementara itu, sebagaimana dikutip dalam keterangan pada laman Kementerian Luar Negeri, Selasa, 2 Mei 2023 menyebutkan bahwa Tahap IV evakuasi WNI di Sudan telah dilaksanakan.
Hari ini (2 Mei 2023) sebanyak 100 WNI dari Sudan telah kembali ke tanah air menggunakan Pesawat Garuda Indonesia, hingga Per hari ini (Selasa, 2 Mei 2023) total WNI yang berhasil dievakuasi dari wilayah konflik di Sudan menuju tanah air sebanyak 949 orang dengan rincian:
930 orang dievakuasi via Jeddah, 13 orang dievakuasi via Mesir, dan 6 orang dievakuasi via Persatuan Emirat Arab.
Kementerian Luar Negeri mengucapkan terima kasih kepada seluruh Kementerian/Lembaga terkait yang telah mendukung upaya evakuasi serta penanganan WNI evacuee di dalam negeri
Menanggapi keberhasilan Pemerintah Indonesia mengevakuasi Warga Negara Indonesia atau WNI ditengah konflik militer dengan paramiliter di Sudan hingga memulangkannya ke tanah air,
Ketua Umum PP Pemuda Panca Marga (PP PPM) Berto Izaak Doko saat di hubungi pers, ia mengatakan bahwa aktivitas Pemerintah Indonesia mengevakuasi WNI dari negara Sudan sedang berkonflik, berlangsung dengan aman, itu sesuatu prestasi yang patut mendapat apresiasi oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
“Kami mencermati kinerja Kementerian Luar Negeri selaku koordinator proses evakuasi telah menunjukkan kemampuannya dalam upaya menyelamatkan WNI yang sedang terancam keselamatannya di Sudan, melalui kolaborasi yang sinergis, koordinatif dan bergotong-royong bahu-membahu dengan TNI-Polri, serta semua pihak-pihak yang terlibat,” ungkap Berto kepada pers, Selasa, 2/5/2023.
Berto menilai bahwa tingkat kesulitan yang tinggi dalam proses evakuasi pada kenyataannya dapat ditanggulangi dengan tindakan yang cermat, cepat dan tepat. Hal tersebut juga membuktikan kemampuan koordinasi dan diplomasi Indonesia di tingkat Internasional sangat kuat dan berpengaruh.
“Keberhasilan ini tentunya dapat menjadi motivasi untuk diteladani kalangan generasi muda Indonesia yang akan memegang tongkat estafet kepemimpinan dimasa mendatang,”tandasnya
Selain itu, diakhir perbincangannya dengan awak media, Ketum PPM Berto mengemukakan harapanya agar seluruh WNI dari Sudan tetap diberikan kesehatan dan kebahagiaan dapat berkumpul kembali bersama keluarga tercinta.
“Selamat dan terima kasih kepada tim evakuasi WNI di Sudan diiringi harapan, semoga semuanya diberikan kesehatan serta kebahagiaan dapat berkumpul kembali dengan keluarga tercinta. “pungkasnya. (*Nurhadi)