Mimbarrepublik.com, Jakarta- Anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta August Hamonangan menilai urban farming atau pertanian di perkotaan dapat menjadi alternatif warga untuk menjaga ketahanan pangan, khususnya jelang bulan suci Ramadan.
Oleh karena itu, ia meminta Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (DKPKP) Provinsi DKI Jakarta untuk gencar ajak masyarakat memanfaatkan lahan terbatas untuk menanam sayur dan buah.
“Bulan puasa tidak ada salahnya digiatkan penanaman tanaman-tanaman produktif, kita kan ada urban farming, nah itu digiatkan lagi,” ujar kepada wartawan, Senin 4/3/2024.
Menurut dia, memanfaatkan lahan seperti pekarangan sekitar rumah dengan menerapkan cara tanam buah atau sayur dalam pot (tabulampot) menggunakan berbagai wadah bekas, sangat tepat.
“Untuk kebutuhan-kebutuhan rumah tangga ada sayur-sayuran cabai dan sebagainya bisa dilakukan di rumah,” ungkap August.
Ia juga mengapresiasi langkah Pemprov DKI Jakarta yang sedang menggencarkan program sembako murah untuk menekan harga komoditas pangan.
Namun, August mengimbau agar Pemprov DKI Jakarta melaksanakan program sembako murah di lokasi yang strategis dan mampu menjangkau seluruh warga Jakarta yang membutuhkan.
“Harus ada tempat-tempat yang dekat ke warga, nah itu baru bisa dikatakan efektif,” ungkap dia.
Adapun program Sembako Murah bisa dibeli oleh warga di kelurahan terdekat dengan harga Rp. 100.000 dari harga pasar Rp. 135.000.
Isinya terdiri dari 5 kilogram beras, 1 liter minyak goreng, 1 kilogram gula pasir, serta 2 kilogram tepung terigu.
Namun warga juga bisa membeli komoditas terpisah atau eceran. Seperti beras 4 kilogram dengan harga Rp. 50.000 (harga pasar Rp. 55.600), minyak goreng 2 liter dengan harga Rp. 25.000 (harga pasar Rp31.000), dan gula pasir 1 kilogram dengan harga Rp. 15.000 (harga pasar Rp 16.500). (*Kikel)