Mimbarrepublik.com, Jakarta- Digital Campus Orientation (Digication) Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) Batch 4 resmi dibuka oleh Rektor Prof. Laode Masihu Kamaluddin pada Sabtu, 11/3/2023.
“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, Digital Campus Orientation atau Digication Batch 4 tahun 2023 saya nyatakan resmi dibuka,” kata Prof. Laode.
Digication merupakan kegiatan pengenalan kehidupan kampus untuk mahasiswa baru UICI. Kegiatan ini digelar pada 11-12 Maret 2023 secara virtual.
Kegiatan ini mencakup pengenalan sivitas akademika UICI, unjuk bakat, talk show, hiburan, dan kegiatan lainnya. Pada Digication Batch 4 ini, UICI juga memperkenalkan metaverse sebagai bagian dari proses pembelajaran universitas.
Prof. Laode menjelaskan Digication Batch 4 ini mengangkat tema Developing Future Digital Leaders In the Era of Society 5.0. Tema ini sangat relevan dengan kondisi masyarakat saat ini dimana perkembangan zaman sangat ditentukan oleh perkembangan teknologi digital.
“Tentu tema ini sangat relevan, dimana pergerakan peradaban masa depan ditentukan oleh perkembangan digital. Inilah tema kita. Oleh karena itu, mahasiswa seharusnya berbangga karena menjadi bagian dari pionir era baru ini,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Prof. Laode mengatakan saat ini merupakan era 5.0, di mana masyarakat sangat ditentukan oleh perkembangan teknologi atau disebut sebagai Society 5.0. Era ini menurut Prof. Laode, sangat ditentukan oleh Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, Internet of Thing (IoT), dan Big Data. “Oleh karena itu Society 5.0 disebut juga supersmart society,” jelas Prof. Laode.
Sementara itu, Ketua Panitia Dadan Sukma dalam sambutannya mengatakan Digication merupakan pintu gerbang mahasiswa sebelum memasuki perkuliahan di UICI. Sebagai perguruan tinggi digital, tentu perkuliahan di UICI berbeda dengan perguruan tinggi yang lain.
“Oleh karena itu, kita harapkan para mahasiswa dapat mengikuti kegiatan ini hingga selesai nanti pada tanggal 12 Maret,” kata Dadan.
Sedangkan Prof. Asep Saefudin yang hadir mewakili mewakili Majelis Pendidikan Tinggi Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MPT KAHMI) mengatakan bahwa UICI didirikan oleh para alumni HMI dengan konsep digital. Alumni HMI, lanjutnya, selalu melihat Indonesia ke depan. Indonesia sebagai bangsa dan negara diusung dengan konsep dan ide-ide yang cemerlang.
“Saya ingin menekankan suatu kebahagiaan yang luar biasa, teman-teman alumni HMI melihat masa depan yang sangat cerah,” jelasnya.
“Alumni HMI melihat Indonesia ke depan dengan optimisme. UICI didirikan untuk menjadikan masa depan Indonesia lebih baik,” kata Prof. Asep.
Sedangkan Abdullah Puteh yang mewakili Presidium KAHMI mengungkapkan rasa bangga dan kagum terhadap UICI. Ia mengatakan UICI telah mengantarkan masyarakat Indonesia pada era baru, yaitu era Society 5.0.
“Saya bangga dan kagum. Sangat menyenangkan pada siang hari ini kita telah memasuki era baru, era masyarakat Society 5.0 bersama UICI yang membuka kampus digital,” katanya.
“Ini sesuatu yang membanggakan buat alumni-alumni HMI. Ini bukan langkah yang coba-coba, tetapi penuh persiapan,” lanjutnya.
Sedangkan di acara ini, Ketua LLDIKTI Wilayah 3, Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani menyinggung soal metaverse yang dikembangkan oleh UICI. Ia mengapresiasi UICI yang telah mengembangkan metaverse untuk proses pembelajaran.
“Kami mengucapkan selamat atas dikembangkannya kampus digital, kampus metaverse, dalam rangka menyiapkan lulusan berakhlak mulia, juga beriman dan juga mempunyai satu keilmuan yang tinggi pada era Society 5.0,” katanya.
Menurut Paris, peluncuran metaverse akan memberikan inspirasi baru bagi mahasiswa dan dosen di masa depan. Ia berharap metaverse yang diluncurkan UICI bisa terus dikembangkan terutama untuk penelitian dan pengabdian masyarakat.
“Saya sangat yakin UICI berada pada ekosistem yang baik karena dikembangkan oleh anak-anak muda yang kreatif, inovatif, dan visioner. Diharapkan lulusan UICI adaptif dan fleksibel menghadapi masa depan Jakarta dan Indonesia yang lebih baik. UICI akan menjadi percontohan kampus metaverse yang bisa kuliah di mana saja dan kapan saja,” tutup Paris.