Mimbarrepublik.com, Bogor- Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku geram usai menerima 300 lebih aduan mengenai indikasi dugaan kecurangan dalam proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur zonasi tingkat SMP dan SMA Negeri di kotanya.
Ratusan aduan itu diterima usai Pemkot Bogor membuka layanan pengaduan buntut marak keluhan warga di media sosial.
“Saya sudah minta sistim ini dihentikan sementara. Saya melihat ini betul-betul ada permainan. Saya sendiri kemarin juga sudah turun langsung untuk mengecek infornasi ini dan hasilnya memang benar itu ada,” kata Bima Arya kepada pers di Kota Bogor. Sabtu,(08/07).
Menurut walikota, dari hasil verifikasi dan setelah dilakukan cek lapangan juga ditemukan adanya indikasi pindah kartu keluarga (KK) demi bisa lolos PPDB jalur zonasi.
“Ada yang pindah KK, ada yang KK-nya yang ditambahkan, ada yang betul-betul palsu. Nanti akan kita catat semua indikasi itu,” ujarnya.
Lebih lanjut Bima mengaku pada saat dai turun langsung menindaklanjuti keluhan masyarakat di beberapa wilayah juga menemukan indikasi itu.
“Saya kemarin bersama Pak Camat telah mengecek langsung indikasi kecurangan PPDB SMA negeri jalur zonasi dengan alamat yang kurang jelas dan aksi titip identitas anak di kartu keluarga (KK) dan lainnya,” katanya.
Salah satu lokasi yang dikunjungi yakni Gang Selot dan Jalan Kantor Batu, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah. Tak jauh dari SMPN 1 Kota Bogor dan SMAN 1 Kota Bogor.
“Di lokasi Gang Selot yang paling dekat dengan SMPN 1, ada beberapa rumah tidak ditemukan nama anak itu dan ada yang mencurigakan juga, koordinatnya dekat, tetapi ketika mendaftar alamatnya jauh gitu ya,” ujarnya.
Dalam pengecekan lapangan itu, Bima Arya juga menemukan nama beralamat di sebuah kontrakan kosong. Ada pula yang mencantumkan alamat di kos-kosan kosong dan kosan yang dihuni para pekerja.
“Untuk itu saya telah meminta Kadisdukcapil dan Disdik untuk membentuk tim khusus mengaudit dan mengevaluasi semua sistemnya ini bagaimana menentukan koordinat, bagaimana memverifikasi kartu keluarga, itu penting bagi sekolah dan lainnya,” ucapnya. (*Nur)