Mimbarrepublik.com, Jakarta– SMAN 8 Jakarta, kembali menggelar kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang bernama TeSIS atau Temu Ilmiah dan Sosial Smandel/SMAN 8. Peserta TeSIS akan merasakan suasana lain di desa, berbaur dengan penduduk, dan tinggal di rumah penduduk selama 4 hari, mulai 1-4 Maret 2023.
Mayoritas siswa kelas XI akan mengikuti TeSIS di Desa Karangbanjar dan Desa Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jateng yaitu 335 siswa. Selain itu, 21 siswa akan melakukan TeSIS di Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, dan 4 siswa melakukan TeSIS di sekitar lingkungan rumah.
Pemilihan tempat ini sesuai dengan keinginan siswa, sekolah memfasilitasi. Kepala Sekolah SMAN 8 Jakarta, Muchlis, dalam sambutan pada upacara jelang pelepasan siswa, mengatakan, kita ingin membumikan tagline atau motto sekolah yang selama ini sudah sangat familiar yakni “Rajawali Emas: Cerdas, Tangguh, Peduli”.
“Dengan terjun langsung ke masyarakat sambile malakukan penelitian dan pengabdian, mereka akan merasakan denyut nadi kehidupan masyarakat,” ujar Muchlis di Sasana Krida, Aula SMAN 8 Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Senin, 27/2/2023.
Diungkapkan Muchlis, TeSIS tahun 2023 ini yang ke-23 kali, tapi selama dua tahun dilakukan offline karena pandemi Covid-19. Sebelum terjun ke lapangan, siswa dibimbing dan diarahkan oleh para guru untuk menyusun menyusun proposal yang baik. Bagaimana bisa mengadaptasi, melakukan penelitian kondisi riil di masyarakat. P ada malam hari, guru pembimbing yang mendampingi di lapangan mendiskusikan hasil temuan lapangan .
“Kalau kita membayangkan kegiatan TeSIS ini seperti mini riset. Ini diikuti semua siswa klas XI satu angkatan berjumlah 360 orang, hasil laporan ilmiah selama mengikuti TeSIS nanti akan diuji baik oleh guru dan juga ilmuan baik dari UI maupun universitas lain, kebanyakan mereka alumni yang sudah jadi doktor maupun professor,” papar Muchlis.
Yang unik dalam kegiatan ini, SMAN 8 akan berkolaborasi dengan empat sekolah lainnya yang ada di Jawa Tengah. Empat sekolah tersebut yakni SMAN 1 Purbalingga, SMAN 1 Purwokerto, SMA N 1 Bobotsari dan SMA N 1 Karang Reja.
“Kolaborasi ini selaian untuk memberikan pengalaman juga para siswa SMAN akan bergaul dan belajar juga dengan siswa dari sekolah lain, Bisa jadi model TeSIS SMAN 8 ditiru sekolah tersebut, gak masalah, karena ini sesuatu yang baik,” katanya.
Muchlis mengungkapkan TeSIS yang digelar SMAN 8 merupakan kegiatan unggulan dan mungkin satu-satunya SMAN yang mampu terus menerus melakukan kegiatan ilmiah yang digabung dengan program pengabdian masyarakat. Adapun tujuan TeSIS antara lain, meningkatkan keterampilan menulis ilmiah dan menumbuh kembangkan jiwa sosial siswa SMA Negeri 8 Jakarta, dan juga melatih siswa untuk dapat merencanakan, melaksanakan dan melaporkan kegiatan penelitian ilmiah.
Selain itu, Memupuk kebersamaan dan kemampuan bekerja sama di dalam tim. Membangun Kecerdasan Interpersonal Ketua Komite SMAN 8 Jakarta, Ir. Ariesta dalam sambutannya mengatakan, kegiatan TeSIS ini penting sekali mengingat hal itu akan meningkatkan kecerdasan interpersonal dan kecerdasan emosional siswa. Hal ini akan berdampak positif bagi kecerdasan akademik. Dengan demikian para siswa akan memiliki kecerdasan yang paripurna dalam menghadapi beragam situasi kehidupan.
“Jadi, dalam TeSIS siswa juga belajar bertahan hidup, sebab desa dan tempat penelitian dan pengabdian masyarakat seperti laboratorium hidup, Nah, di kelas hal itu tidak diajarkan, makanya manfaat TeSIS itu banyak sekali,” ujar pria yang akrab disapa Pak Aie.
Sementara itu Ketua Panitia TeSIS yang juga orang tua siswa, Andi Nita mengatakan,”Kami dari pihak orangtua murid mendukung sepenuhnya penyelenggaraan kegiatan ini sebagai salah satu media siswa dalam bersosialisasi dengan masyarakat dan lingkungan.
“Aerta dengan kegiatan tesis ini juga, siswa dapat belajar menulis karya tulis ilmiah yang mana menjadi sebagai bekal untuk perkuliahan nanti,” katanya
Sedangkan Ketua Angkatan 2024 (Formulas24) Rosalina Wahyuni, ST.MM mengatakan, sejak awal diskusi rencana pelaksanaan Tesis ini sangat dinamis, melihat situasi pandemi, kekuatiran orang tua, pendanaan, kesiapan anak-anak, pemilihan lokasi, dan lain-lain.
“Berbagai opsi dan pertimbangannya bolak balik diolah, demi mencapai tujuan besar diadakannya kegiatan TeSIS itu sendiri, yaitu sebagai ajang pembekalan anak SMAN 8, untuk meneliti dan bersosialisasi dan berbagai dengan masyarakat di luar lingkungan sekolah,”pungkas Rosalina