Mimbarrepublik.com, Jakarta- Siapapun yang akan memimpin Negara Kesatuan Republik Indonesia, hasil pilpres 2024 mendatang, bukan hanya sosok figur capres yang memiliki pengalaman dalam suatu kepemimpinan baik di pemerintahan maupun di kemiliteran melainkan harus siap menghadapi lima tantangan global paling serius kekinian,
Yaitu; Perpecahan Negara Winner & Negara Losser, Demokrasi yang mengalami krisis, Radikalisme/Ekstremisme ideologis/agamis, keambrukan lingkungan alami dan artificial intelligence, demikian disampaikan Romo Franz Magnis Suseno SJ Dosen STF Driyarkara dalam webinar bertajuk “Memilih Pemimpin Berintegritas di Tahun Politik”yang diselenggarakan sebagai rangkaian kegiatan Peringatan HUT Yayasan Bhumiksara ke 35, Sabtu, 29/4/2023.
“Ini seringkali tidak menjadi perhatian serius bagi para pemimpin dan juga masyarakat Indonesia bahwa saat ini dunia sedang dihadapkan oleh 5 tantangan serius tersebut.”ungkap Romo Franz Magnis Suseno SJ.
Menurut Romo Franz Magnis Suseno SJ, dalam percaturan politik international saat ini sedang dihadapkan pada perseteruan yang serius baik dalam perebutan kekuasaan politik, ekonomi maupun teknologi, sehingga berdampak pada munculnya suatu Negara Pemenang (Winner) dan tentunya Negara yang kalah (Losser) kemudian juga menimbulkan masalah ratusan juta pengungsi dari negara yang kalah,
Kemudian berimbas ke negara lain, termasuk ke Indonesia, bukan hanya itu dalam persaingan ekonomi juga akan muncul negara kaya semakin kaya dan tentunya muncul negara miskin semakin miskin, dari kondisi tersebut, ini artinya pemimpin Indonesia hasil Pilpres 2024 mendatang tentunya diharapkan muncul sosok yang dapat menghadapi kondisi International tersebut, dengan tidak menjadikan Indonesia korban dari persaingan tersebut melainkan menjadi negara yang mampu mencegah perebutan atau konflik tersebut.
“Berikutnya adalah masalah demokrasi, ini juga masalah strategis dan krusial yang menjadi tantangan serius International.”ucap Romo Franz Magnis Suseno SJ
Demokrasi mengalami krisis, lanjutnya, itu terjadi bukan hanya di negara yang miskin dan negara berkembang, Gejala semacam ini melanda terutama kawasan Asia Pasifik, Eropa, Asia Tengah, termasuk Amerika Latin hingga Karibia. Gelombang demokrasi mencapai puncaknya pada 2012 dan mengalami penurunan tajam dalam 10 tahun terakhir. Sebagian kalangan menyebut kemunduran ini sebagai “gelombang otoritarianisme baru, dan juga adanya fenomena terbentuknya oligarki yang mengendalikan dan bahkan menguasai demokrasi, sehingga demokrasi tidak berlangsung sebagaimana mestinya, melainkan dibawah kendali oligarki yang membungkam kedaulatan rakyat, itulah tantangan nyata dan serius yang dialami negara-negara di dunia ini.
“Nah sedangkan tantangan berikutnya, Radikalisme/Ekstremisme ideologis/agamis, saya kira hal ini juga terjadi di Indonesia, dan tentunya tantangan ini membutuhkan sosok pemimpin yang berkarakter kuat untuk mempertahankan Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia.”Tukasnya
Romo Franz Magnis Suseno SJ juga mengungkapkan mengenai keambrukan lingkungan alami dan artificial intelligence, yang menjadi tantangan tak kalah strategisnya dengan tantangan lainnya, pasalnya kedua tantangan tersebut terkait erat dengan kehidupan manusia, yang saat ini mengalami keambrukan karena ulah manusia melalui berbagai perilakunya merusak alam.
Sehingga tanpa disadari bisa mengancam kehidupan manusia, begitu pula tantangan mengenai artificial intelligence, yang juga sangat mempengaruhi perubahan peradaban kehidupan kemanusiaan melalui penciptaan dan pemanfaatan teknologi yang bisa digunakan untuk memajukan suatu negara atau merusak suatu negara, ya tentunya untuk menghadapi tantangan tersebut, memerlukan sosok seorang presiden yang harus punya nyali keberanian dan kemampuan menghadapi tantangan serius dunia tersebut.
“Selain lima tantangan global tersebut, siapapun presiden hasil Pilpres 2024 mendatang juga akan menghadapi tantangan Bangsa Indonesia, ada tiga tantangan serius bangsa Indonesia.”ucap Romo Franz Magnis Suseno SJ.
Tiga tantangan itu, sambungnya, Bagaimana memperkuat kesediaan untuk saling menerima perbedaan, Perwujudan keadilan sosial dan Korupsi, hal ini nampaknya mudah untuk diucapkan tapi sulit untuk diselesaikan, karena itu diperlukan sosok figure pemimpin yang berintegritas, tidak korupsi, bisa dipercaya, berusaha sebaik-baiknya menjalankan tugas, berbela rasa dan inklusif.
“Ya, itulah tantangan global dan juga tantangan dalam negeri saat ini yang mau tidak mau dihadapi oleh sosok Presiden hasil pilpres 2024 mendatang, dan tentunya semua pilihan kita serahkan kepada masyarakat , terima kasih.”pungkas Romo Franz Magnis Suseno SJ. (*Red)