Mimbarrepublik.com, Jakarta– Ketika mencermati sosok Jhonny G Plate (JGP) saat ini sedang menjadi perbincangan public, pasalnya baru saja Menkominfo JGP ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan tower BTS Kemenkominfo, berbagai pendapat dari kalangan masyarakat, nampak memberikan komentar atas peristiwa tersebut,
Tak terkecuali komentar itu disampaikan oleh Honing Sanny, SH, MH, alumni GMNI asal Ende NTT ini, saat awak media menghubunginya, ia mengatakan sebagai sesame orang Flores, dirinya bangga dengan apa yang dicapai oleh seorang Jhonny G Plate, sosok yang sukses dalam semua hal yang dilakukannya.
“Dalam berbisnis, dia memulai karirnya mulai dari nol. Kemampuannya perlu kita acungi jempol. Etos dan spirit usahanya di atas rata-rata orang Flores. Jaringan bisnisnya luar biasa. Dia hampir bisa berelasi dengan semua elite republik ini.”ungkap Honing Sanny, SH, MH kepada awak media, Jumaat, 19/5/2023 di Jakarta
Meskipun hal tersebut, lanjut Honing, tidak diperlihatkan secara terbuka ke publik namun diam-diam, banyak orang mengakui kehebatannya setelah sukses di dunia bisnis, dia memilih utk melakukan upgrading sosial dgn memasuki dunia politik dengan bergabung bersama partai baru bentukan Surya Paloh, Nasdem.
“Saya ingat dalam salam satu diskusi di Gedung Joeang Jakarta beberapa tahun yg lalu ketika Nasdem masih sebagai ormas saya hadir. Jony G Plate salah satu pembicara bersama Viktor Laiskodat, dia begitu tangkas menjawab pertanyaan, kenapa mau masuk politik di saat sudah mapan secara ekonomi. Sudah kaya raya.”tutur Honing Sanny, SH, MH yang juga alumnus Fakultas Geologi UGM Yogyakarta.
Atas pertanyaan itu, sambung Honny, Jony G Plate memberi jawaban yang menurutnya reflektif, yakni “Kalian akan tahu jawaban serta alasannya, ketika kalian sudah seperti saya saat ini”, jawaban dari Johny, yang menurutnya sangat menarik.
Honingpun menuturkan dalam dunia politik modern, dalam era demokrasi, tentunya membutuhkan politisi dengan tingkat kemapanan seperti Jony G Plate, dia sudah bebas dalam urusan domestik. Serta dia sudah memahami bahwa berpolitik adalah kesempatan untuk mengambil bagian untuk ikut serta menata politik dengan cita-cita mensejaterakan rakyat.
Namun, imbuh Honing, tiba-tiba saja ada sesuatu mengejutkan semua pihak, yakni adanya berita media tentang kasus korupsi di kementerian yang dia pimpin, yang akhirnya berujung pada pembuktian bahwa dirinya mengambil keuntungan pribadi yang berakibat pada potensi ruginya negara sebesar Rp 8 triliun, ini suatu yang menjadi penanda bahwa spirit Jony tidak seperti yang diharapkan, seakan rasanya bumi ini runtuh dalam sekejap, seakan semua tangan menudingnya sebagai seorang pesakitan yang harus menanggung beban kesalahan besar, Sungguh ini memprihatinkan.
“Sekarang nasi sdh menjadi bubur, segala pujian serta decak kagum berujung pada sinisme dan cemoohan. Mau cari apa lagi kau Jony, semua monumen yang mencatat tentang prestasimu hancur lebur. Tidak ada yang tersisa selain penyesalan dan malu, Sekalipun begitu, hidup belum selesai. Kristus yang sama-sama kita yakini juga jatuh berkali-kali dalam via dolarosa menuju Golgota.”tukas Honing Sanny, SH. MH, yang sekarang menjadi politisi Partai Gerindra.
Jangan menyerah, kata Honing, justru pengalaman ini menjadi bahan siar untuk yang muda muda agar mengajak mereka kelak jangan ikuti jejakmu. Ajak mereka jangan korupsi. Ajak mereka tidak boleh menggunakan jabatan secara keliru. Ajak mereka untuk makan apa yang menjadi hak, dan tidak memakan yang bukan menjadi haknya, kemudian hadapi proses hukum dengan tenang, katakan apa yang sesungguhnya. Beberkan fakta yang benar, tidak perlu tutup-tutupi. Belajarlah dari Elieser dalam kasus Pembantaian Ferdy Sambo.
“Kalo itu kraeng lakukan, maka akan membantu membuka kotak pandora karena tidak ada korupsi tanpa melibatkan banyak pihak. Sayub-sayub terdengar bahwa banyak pihak, lintas partai, para elite parpol diduga ikut terlibat dalam kasus ini, yakinlah bahwa Bung Jony tidak sendiri, tidak berjuang sendiri karena ada Kristus yang mendampingimu.”tegas Honing Sanny.
Lebih lanjut Honing, berharap kepada aparat penegak hukum, semoga kasus ini buka luas kepada public, mulai penyidikan, dan persidangan di pengadilan sebaiknya dibuka seluas-luasnya agar publik paham bahwa negara yang diambang ambruk masih punya energi untuk bertahan.
Negara tidak boleh kalah, serta kepada publik juga perlu tetap waspada karena akhir-akhir ini pejabat republik sedang melakukan patgulipat yang berpotensi merugikan keuangan negara dalam jumlah yang jauh lebih besar diantaranya kasus yang diungkap Mahfud MD bebrapa waktu yang lalu yg saat ini sdh tidak kedengaran lagi bunyi.
Selain itu, Honing juga berharap semoga kasus yang menimpa Jony G Plate menjadi pelajaran bagi para politisi, para calon presiden, untuk lebih selektif dan hati2 dalam pemilih para pembantu dalam pemerintahannya kelak, Partai politik juga menjadikan kasus ini sebagai momentum untuk mengembalikan kepercayaan rakyat kepada partai politik.
“Tanpa ada kepercayaan terhadap partai politik serta para calon legislatif, calon presiden, calon kepala daerah, maka pemilu hanya dijadikan ajang pasar transaksi dan kesempatan untuk profit taking saja. Mari sama-sama kita jaga agar kasus seperti Jony tidak terulang lagi dalam pemerintahan baru lima tahun ke depan, terlepas dari kasus yang dia alami saat ini, yang pasti Jhonny G Plate Sang Fenomenal.”pungkas Honing Sanny, SH.MH. (*Red)