Mimbarrepublik.com, Jakarta- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai membangun perumahan relokasi tahap III di Desa Batulawang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Di mana akan dihuni 150 warga korban gempa dari dua desa.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, pengerjaan ini setelah mengajukan lokasi perumahan relokasi tahap III ke pemerintah pusat. Melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan mendapat izin dari pihak perkebunan.
“Rumah relokasi itu akan dihuni warga dari dua desa yang masuk zona merah Sesar Cugenang. Lalu warga Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang dan warga Kampung Rawacina, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur,” kata Herman, Kamis 15/6/2023.
Pihaknya berharap dalam beberapa bulan ke depan pembangunan sekitar 150 unit rumah relokasi itu sudah dapat diselesaikan. Sehingga warga korban gempa dapat segera pindah menghuni rumah relokasi di Kecamatan Cipanas.
Selama tujuh bulan terakhir setelah gempa, ratusan calon penghuni rumah relokasi masih bertahan di dalam tenda dan hunian darurat. Lantaran tidak masuk dalam daftar penerima bantuan stimulan dari pemerintah untuk membangun rumah kembali.
“Kami berharap pembangunan dapat segera rampung dan segera dihuni warga yang sudah menunggu direlokasi. Saat ini mereka masih bertahan di dalam tenda dan hunian darurat karena tidak masuk dalam penerima bantuan stimulan.” ujarnya.
Sedangkan terkait bantuan lain yang akan diberikan untuk warga relokasi, pihaknya sudah meminta dinas terkait. Seperti Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian Cianjur untuk memberikan berbagai pelatihan kewirausahaan bagi warga agar memiliki penghasilan.
“Pemerintah daerah akan memberikan berbagai pelatihan, termasuk mencetak warga relokasi menjadi pelaku UMKM atau pengembangan tanaman pertanian yang dapat menghasilkan uang. Sehingga aktivitas perekonomian di perumahan terus berjalan.” ucapnya. (*Nur)