Secara teknis, menurut Pj. Gubernur Heru, proses penyempurnaan stadion dilakukan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pengelola JIS. Untuk itu, Pj. Gubernur Heru meminta agar proses penyempurnaan selesai lebih cepat. “Jadi makin cepat makin bagus. Jakpro sudah jalan, kita prosesnya sudah jalan,” ujarnya.
Sementara itu, menurut Erick Thohir, pada 28 Agustus-2 Juli 2023 lalu, perwakilan FIFA telah meninjau langsung empat stadion di Indonesia, yaitu Jakarta International Stadium (JIS), Si Jalak Harupat (Bandung), Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Manahan (Solo). Dari hasil peninjauan tersebut disepakati, pembukaan akan berlangsung di Jakarta dan penutupan di Solo.
Dari tinjauan tersebut juga disepakati, Jakarta dan Bandung akan menggelar pertandingan dua grup, sedangkan Solo dan Surabaya masing-masing satu grup. Sehingga FIFA menyarankan penambahan lapangan latihan di Jakarta dan Bandung.
“Catatan dari FIFA karena di Jakarta menjadi dua grup tambahan, maka lapangan latihan harus ditambah, dari empat menjadi enam lapangan. Yang kita usulkan untuk Jakarta ada di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan (Jakarta Selatan) dan Lapangan Banteng (Jakarta Pusat),” kata Erick Thohir.
Menteri Erick Thohir menambahkan, perlunya kerja sama yang solid antara pemerintah pusat dan daerah untuk mendukung percepatan penyiapan stadion di empat wilayah.
“Alhamdulillah juga Gubernur DKI dan perwakilan dari Gubernur Jawa Barat yang diwakili oleh bupati juga bersepakat, memang ada pembagian tugas dari masing-masing pemerintah pusat dan daerah. Pak Menpora sendiri sekarang sedang mendorong bagaimana percepatan Instruksi Presiden (Inpres) dan Keputusan Presiden (Kepres) yang sudah ada rapatnya hari ini,” lanjutnya.
Sebagai negara Asia Tenggara pertama yang menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17, Indonesia siap menjadi tuan rumah sekaligus panggung dunia. Dengan persiapan matang yang melibatkan sinergi berbagai pihak, diharapkan Piala Dunia U-17 berjalan lancar. (*Nur)