Mimbarrepublik.com, Jakarta- LRT Jabodebek merupakan transportasi berbasis rel tanpa masinis pertama kali di Indonesia. Pengoperasiannya menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3.
Sistem CBTC adalah pengoperasian kereta berbasis komunikasi. Sistem ini mengoperasikan dan memproyeksikan jadwal otomatis serta disupervisi secara otomatis dari pusat kendali operasi atau Operation Control Center (OCC).
“Adapun Grade of Automation level 3 atau GoA3 adalah tingkat otomasi operasional kereta dimana pengoperasian dilakukan secara otomatis tanpa masinis, namun mensyaratkan masih terdapat petugas operasional di dalam kereta untuk penanganan kondisi darurat dan pelayanan kepada pelanggan. Petugas ini disebut Train Attendant,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus kepada wartawan, Sabtu 2/9/2023 di Jakarta.
Jika terjadi gangguan sarana atau prasarana, petugas Train Attendant akan mengambil alih secara manual dengan kecepatan terbatas. LRT Jabodebek beroperasi mengikuti jadwal yang telah diunggah ke sistem persinyalan di OCC.
“Operator pada OCC memantau jalannya LRT dan hanya akan mengintervensi jika ditemukan ketidaksesuaian seperti adanya keterlambatan, gangguan suplai daya, dan sebagainya,” ujar Joni.
Penggunaan GoA 3 untuk LRT Jabodebek telah ditetapkan Kementerian Perhubungan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 765/2017.
Dari segi keselamatan, LRT Jabodebek telah terlindungi Automatic Train Protection (ATP) serta Interlocking and Zone Controller.
Dengan ATP tersebut, LRT Jabodebek terlindungi dari over speed dan jaminan pengereman yang andal. Adapun interlocking and zone controller berfungsi menjamin tidak ada kesalahan pembentukan rute serta mendistribusikan otorisasi kontrol operasional LRT.
Keunggulan GoA 3 adalah seluruh operasi kereta dilakukan otomatis sehingga mengurangi potensi kecelakaan akibat human error. Ini juga meningkatkan akurasi jadwal kereta dan dapat mengoptimalkan jadwal perjalanan.
“Saat ini, KAI dan seluruh stakeholders terus melakukan langkah-langkah progresif terhadap teknologi LRT Jabodebek, sehingga saat pengoperasian secara penuh nantinya perjalanan LRT Jabodebek semakin mulus dan presisi dapat melayani masyarakat dengan maksimal,” kata Joni.
Pengoperasian kereta dengan sistem CBTC GoA 3 juga telah diterapkan di belahan dunia lainnya. Beberapa di antaranya seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Singapura, Spanyol, Inggris, Brazil, dan beberapa negara lainnya. (*Kikel)