Mimbarrepublik.com, Jakarta- Dalam setiap pembangunan daerah, diperlukan perencanaan yang matang agar bisa dilanjutkan secara berkesinambungan. Hal ini juga yang diterapkan Pemprov DKI Jakarta dalam menjalankan roda pemerintahannya, salah satunya dalam menyempurnakan pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).
Kepada awak media, Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, pembangunan JIS dilakukan secara komprehensif oleh beberapa generasi gubernur untuk mendapatkan hasil yang optimal.
“Saya beri contoh pembangunan yang berkesinambungan terutama untuk JIS. Hal ini dimulai dari masa Gubernur Wiyogo Atmodarminto saat menerima hibah aset berupa tanah dari berbagai pengembang saat itu. Lalu pada masa Gubernur Soerjadi Soedirdja melakukan pembersihan untuk penataan tahap awal kawasan tersebut, yang kemudian bernama taman Bersih Manusiawi dan Wibawa (BMW),” ujar Pj. Gubernur Heru dalam acara silaturahmi bersama awak media di Balairung, Balai Kota DKI Jakarta pada Jumat (28/7).
Pj. Gubernur Heru menambahkan, cikal bakal Pembangunan JIS terus berlanjut saat masa kepemimpinan Gubernur Sutiyoso dengan melakukan pengosongan Taman BMW. Kemudian dilanjutkan Gubernur Fauzi Bowo yang menetapkan lokasi bekas Taman BMW sebagai lokasi stadion bertaraf internasional pengganti Stadion Lebak Bulus yang akan dibangun sebagai depo stasiun MRT.
“Saya mengucapkan terima kasih ke Pak Sutiyoso dan Pak Fauzi Bowo, berikutnya Pak Jokowi, beliau yang melakukan pematangan tanah dan pesertifikatan Taman BMW. Terus berikutnya Pak Ahok, Pak Djarot untuk mengamankan lokasi ini. Saya terima kasih kepada beliau-beliau,” lanjut Pj. Gubernur Heru.
Hingga akhirnya pembangunannya dilaksanakan saat era Anies Baswedan dan selesai dibangun pada 2002.
“Saya berterima kasih kepada beliau karena sudah membangun stadion yang bagus dan harus kita banggakan,” papar Pj. Gubernur Heru.
Pj. Gubernur Heru menyimpulkan, JIS merupakan contoh kesinambungan pembangunan yang telah berjalan di DKI Jakarta yang dalam pelaksanaannya melewati proses perencanaan secara bertahap. Oleh karena itu, siapapun Gubernur terdahulu yang memiliki kontribusi layak untuk diapresiasi.
“Intinya, para Gubernur terdahulu telah memberikan kontribusi yang besar dalam terjadinya proses pembangunan. Itu harus kita hormati bersama. Mereka semua adalah para Gubernur terbaik pada masanya,” pungkas Pj. Gubernur Heru. (*Kikel)