Mimbarrepublik.com, Sikka-Masyarakat Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, masih ingat dengan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang datang meninjau bantuan 25 kapal kepada nelayan di Kabupaten Sikka pada Senin 27 Februari 2023. Bantuan 25 kapal dengan kapasitas 5 GT dari Risma ini diserahkan oleh Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo kepada 25 kelompok nelayan pada Selasa 4 April 2023.
Sayangnya bantuan kapal tersebut ternyata membuat pusing kepala para nelayan yang menerima bantuan. Bagaimana tidak? Kapal bantuan ini membuat para nelayan harus mengeluarkan kantong pribadi untuk kembali memperbaiki kapal tersebut padahal belum digunakan untuk mencari ikan.
Bahkan lebih parah lagi, bantuan kapal dari Kemensos itu membuat dua nelayan nyaris tewas karena mati mesin sehingga terombang-ambing di tengah lautan lepas. Beruntung dua nelayan pun tersebut selamat berkat pencarian oleh Basarnas Maumere.
Salah satu kelompok nelayan penerima bantuan dari Kemensos itu, antara lain adalah Frans, ia mengaku kapal fiber yang merupakan bantuan Kemensos diterimanya mengalami kerusakan. Ia bersama nelayan lain menggunakan kapal tersebut untuk berangkat menuju Bola. Namun dalam perjalanan, tiba-tiba landasan pangkuan mesin patah.
“Untung waktu itu, patahnya di lokasi pantai Wairhubing. Seandainya patah di tengah laut, tidak tahu lagi nasib kami seperti apa,” ungkap Frans, Rabu 12/4/2023, di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Dia mengaku kerusakan kapal tersebut membuat dirinya tidak bisa memanfaatkannya untuk mencari ikan sehingga dirinya harus memperbaikinya lagi, kapalnya belum digunakan untuk mencari ikan tetapi kapal sudah rusak. Mau tidak mau dirinya harus mengeluarkan uang lagi untuk memperbaiki kapal tersebut di Wuring.
“Uang yang sudah saya keluarkan ini untuk memperbaiki kapal ini sebesar Rp2 juta. Padahal kapal ini, kami belum digunakan untuk mencari ikan di laut,” papar dia.
Hal yang sama juga disampaikan oleh salah satu penerima bantuan lain, Wempy nelayan yang ada di Pulau Kojadoi. Ia pun mengaku usai menerima bantuan kapal dari Kemensos tersebut belum bisa beroperasi untuk mencari ikan karena kapal tersebut mengalami kerusakan.
“Kami tidak bisa mencari ikan menggunakan kapal bantuan dari Kemensos itu. Kapal itu rusak. Kami sekarang sedang memperbaikinya,” tukas dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sikka, Rudolfus Ali, mengklaim bahwa dari 25 kapal bantuan yang diserahkan kepada kelompok nelayan dalam kondisi baik. Meski begitu ia mengaku hanya terdapat beberapa kapal yang mengalami masalah.
“Saya pastikan semua kapal bantuan dalam kondisi baik maka diluncurkan itu kapal. Tidak ada kapal yang rusak. Namun kalau ada trouble ya. Saya ikut menyaksikan langsung acara peluncuran kapal sampai ke tengah laut,” ungkap Rudolfus Ali.
Dia pun mengaku, dari enam kapal yang bermasalah, termasuk satu kapal dari Bola.
“Ada trouble, seperti landasan pangkuan mesin bautnya kurang kencang, selang air melengkung, dan lainnya,” ujar dia.
Enam kapal yang bermasalah itu, imbuhnya, sudah ditangani oleh teknisi sampai tuntas meskipun teknisi hanya satu orang.
“Seharusnya keluhan dari nelayan penerima manfaat harus disampaikan ke teknisi atau kami agar dicarikan solusinya. Ini karena kapal itu tanggung jawab kami. Bukan ada masalah tetapi berjalan sendiri,” ujar Kadis
Bantuan kapal dari Kemensos itu berkapasitas 5 gross tonnage (GT) yang dilengkapi dengan mesin penggerak 30 Pk, GPS, dan radio telekomunikasi.
“Kalau total anggaran terhadap 25 kapal itu sebesar Rp64 miliar,” tandas dia