Mimbarrepublik.com, Jakarta- Masyarakat diminta untuk bisa beradaptasi dengan dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Demikian disampaikan Asisten Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana, Kemenko PMK, Asril.
Ia mengaitkan dengan kondisi iklim dunia yang saat ini sangat mengkhawatirkan. Sebab, suhu rata-rata bumi terus mengalami peningkatan hingga 1,09 derajat celcius dibandingkan periode 1850 ke 1900.
“Masyarakat yang terkena dampak perubahan iklim harus mampu beradaptasi,. Selain itu mereka juga harus diajak terlibat melakukan mitigasi” katanya kepada pers, Selasa 22/8/2023 di Jakarta
Oleh karena itu, sosialisai dianggap sangat perlu dilakukan kepada masyarakat yang rentan terhadap perubahan iklim. Jika sosialisasi dilakukan, maka langkah mitigasi dari mulai hal kecil akan dilakukan oleh masyarakat.
“Kita tidak bisa memaksakan semua unsur masyarakat itu memahami apa itu perubahan iklim dengan segala dampak-dampaknya. Namun melalui program yang dihadirkan Pemerintah, masyarakat secara tidak langsung bisa ikut berkontribusi,” kata Asril, menjelaskan.
“Mitigasi awalnya bisa berupa pengurangan pemakaian listrik, pengurangan limbah, dan sebagainya. Mereka harus tahun manfaat mitigasi yang dilakukannya,” ujar Asril.
Sehingga, ia berharap semua sektor yang sudah melakukan mitigasi bencana dapat lebih mudah beradaptasi dengan perubahan. Karena dalam hal ini hanya sua yang bisa dilakukan oleh masyarakat dan Pemerintah yaitu mitigasi, dan adaptasi. (*Nur)