Mimbarrepublik.com, Jakarta – Dalam menghadapi penilaian Adipura Tahun 2023, Pemerintah Kotamadya Jakarta Utara melalui Dinas Lingkungan Hidup melakukan pengecekan kesejumlah titik lokasi dan jalur lintas yang menjadi penilai Tim Adipura. Untuk Kecamatan Tanjung Priok ada 19 titik pantau, dan sudah disisir sejak pekan lalu.
Pengecekan yang dipimpin langsung Kasudin Lingkungan Hidup Jakarta Utara Edi Mulyanto pada Minggu (15/10) diantaranya Kelurahan Sungai Bambu, Kelurahan Warakas, SMPN 55, dan Kelurahan Papangggo.
Edi Mulyanto mengharapkan peran serta seluruh masyarakat Jakarta Utara agar bersama sama berjuang merebut Piala Adipura untuk Jakarta Utara. Ia pun sangat mengapresiasi kerjasama yang telah dilakukan seluruh jajaran pemerintah Kotamadya Jakarta Utara.
“Kebersamaan seluruh stakeholder yang ada di Jakarta Utara, teman-teman sangat kompak dari mulai camatnya, lurahnya , SKPD-nya, dan Walikota. Setiap titik ada PIC (person in charge)nya”, ujar Edi Mulyanto.
Melihat berbagai persiapan yang dilakukan bersama keseluruhan pemangku kepentingan di Jakarta Utara, Kasudin LH Edi Mulyanto mengaku optimis.
“Persiapan sudah maksimal. Rapat juga sudah lima kali di tingkat kota. Hari ini adalah pembagian tugas untuk mengecek jalur lintas. Sebelumnya sudah mengecek titik-titik lokasi. Contoh di Kecamatan Tanjung Priok ini ada 19 titik pantau sudah kita sisir dari Minggu kemarin. Minggu ini kita berkunjung ke jalur lintas, apabila tim akan melihat titik pantau itu”, jelas Edi Mulyanto.
“Melihat ini saya sebagai kepala suku dinas lingkungan hidup mempunyai harapan yang besar semoga Adipura tahun ini dapat tropi untuk Jakarta Utara”, sambungnya.
Selain mengunjungi beberapa kelurahan yang menjadi titik lokasi, rombongan yang dipimpin Kasudin LH juga meninjau SMP Negeri 55 yang terletak di Kelurahan Tanjung Priok. Sekolah yang juga menjadi salah satu titik pantau penilaian Adipura ini memiliki bank sampah dan mesin pengolah sampah organik. Ia bersyukur karena segala persiapan untuk penilaian Adipura di SMPN 55 sudah siap.
“Salah satu titik pantau penilaian Adipura adalah SMPN 55. Di sini ada pengolahan sampah organik, tentunya sampah dari daun pohon dan sampah dapur atau sisa makanan dari kantin. Ada bank sampah juga. Alhamdulillah semua sudah lengkap”, Edi Mulyanto menjelaskan.
Seperti diketahui, dengan jumlah penduduk sebanyak 1.793.550 jiwa, Jakarta Utara diperkirakan memproduksi sebesar 1.600 ton sampah per harinya. Namun dengan kerjasama dan sinergitas semua pihak sebagaimana dilakukan selama menghadapi penilaian Adipura, Edi memiliki keyakinan besar masalah sampah bisa diatasi. (*Nwn)