Mimbarrepublik.com, Gorontalo- Kurikulum Merdeka telah dirancang sesuai dengan kebutuhan siswa, sehingga potensi setiap siswa dapat muncul. Hal itu disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (Puskur BSKAP), Zulfikri.
Dia menjelaskan, inti dari Kurikulum Merdeka yakni menjadi alat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satunya melalui pemberian ruang yang leluasa kepada siswa.
“Kurikulum Merdeka telah diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berpusat kepada siswa. Sekaligus memerdekakan guru dari hal administratif yang membelenggu,” kata Zulfikri usai acara Sosialisasi Kurikulum Merdeka, Jumat (15/9/2023).
Pemerintah pusat, kata Zulfikri, menyambut baik peran dan kontribusi semua pemangku kepentingan. “Kami menyampaikan apresiasi atas semangat gotong-royong yang telah ditunjukkan oleh Pemerintah daerah (Pemda), dan ekosistem pendidikan sehingga Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM),” katanya.
Sementara itu, anggota komisi X DPR RI, Elnino M. Husein Mohi turut mendukung terlaksananya Implementasi Kurikulum Merdeka. “Komisi X DPR RI terus melakukan kolaborasi dengan Kemendikbudristek menyukseskan IKM sekaligus mendorong keberlanjutan Kurikulum Merdeka di tahun depan,” kata Elnino.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pendidikan Kota Gorontalo, Lukman Kasim mengatakan, konsep pembelajaran berdiferensiasi di Kurikulum Merdeka telah memunculkan potensi siswa. Terdapat 123 sekolah tingkat SD dan SMP di Kota Gorontalo, di dalamnya terdapat 28 Sekolah Penggerak yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka.
“Pembelajaran konsep kuno menganggap semua siswa memiliki kemampuan yang sama. Kini, pembelajaran berdiferensiasi menggunakan pendekatan yang berbeda untuk tiap siswa, sedangkan proses pembelajaran oleh guru disesuaikan kebutuhan siswa,” kata Lukman. (*Red)