Mimbarrepublik.com, Jakarta- Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari dan Sekretaris Jenderal Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Fadil Imran mengatakan kedua pihak berkomitmen untuk terus menjaga performa para atlet bulu tangkis dalam kondisi terbaik hingga Olimpiade 2024 Paris yang bergulir pada Juli.
“Jadi mulai sekarang sampai ke bulan Juli, tugas utamanya adalah menjaga jangan sampai performa atlet kita turun,” kata Okto dalam jumpa pers di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Selasa, 27/2/2024
Okto menilai, upaya yang dilakukan federasi dalam mempersiapkan atlet untuk mengikuti turnamen-turnamen pengumpulan poin kualifikasi Olimpiade Paris hingga 28 April nanti sudah cukup baik.
Terlebih, kehadiran para legenda bulu tangkis Indonesia sebagai mentor untuk semua atlet elite di lima sektor diharapkan bisa semakin membakar semangat mereka menjelang pesta olahraga terbesar sedunia tersebut.
“Seperti yang diketahui, para legend, para juara Olimpiade yang ada di sini menjadi mentor one-on-one dari tim yang akan berangkat ke Paris,” kata Okto.
“Ini akan memberikan warna baru dan keyakinan yang lebih tinggi lagi untuk para atlet karena para atlet dalam kondisi yang sangat prima, dan peak performance para atlet ini insha Allah akan terjadi di Paris 2024,” ujarnya.
Ia pun berharap, cabang olahraga bulu tangkis dapat meneruskan tradisi emas Olimpiade bagi Indonesia.
“Kami yakini dengan dukungan dan doa dari masyarakat Indonesia, badminton akan memberikan kembali emas di Paris 2024,” kata Okto.
Di sisi lain, Fadil mengatakan PBSI memiliki tiga poin utama pada 150 hari jelang Olimpiade Paris. Adapun prioritas utama federasi adalah untuk memperbaiki peringkat atlet yang tengah mengumpulkan poin kualifikasi.
“Prioritas program saat ini adalah memperbaiki peringkat atau ranking para atlet, sehingga semakin banyak atlet kita bertanding di Olimpiade. Dengan jumlah yang bertambah, kans kita mendapat medali juga akan bertambah,” kata Fadil.
“Prioritas ini sejalan dengan target KOI untuk menambah jumlah atlet yang bertanding di Paris kalau bisa lebih banyak dari Olimpiade Tokyo 2020,” ujarnya.
Prioritas kedua adalah implementasi sport science yang lebih maksimal sesuai dengan tren dunia saat ini demi mendukung penampilan atlet saat berlaga. Fadil mengatakan, terdapat profesional di berbagai disiplin yang tergabung di dalamnya, termasuk psikologi olahraga hingga analisis performa.
“Dan yang ketiga, terkait dengan target, kita berusaha yang terbaik untuk Merah- Putih. Semua usaha di atas tentu ditujukan agar Merah-Putih berkibar di panggung dunia. Kami berharap yang terbaik pada event olahraga terbesar tingkat dunia ini,” ujar Fadil. (*Nur)