Mimbarrepublik.com, Jakarta- Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian buka suara, terkait ancaman penembakan terhadap wartawan oleh pengawal Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Jubir Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto memastikan, tidak ada protokoler yang mengeluarkan kata ‘tembak’ terhadap wartawan.
Airlangga memenuhi panggilan Kejaksaan Agung pada Senin pekan ini. Ia hadir sebagai saksi atas kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah Crude Palm Oil (CPO).
“Pihak Kemenko Perekonomian sudah melakukan klarifikasi. Memastikan tidak ada Protokoler Kemenko Perekonomian yang mengucapkan kata-kata tembak,” kata Haryo kepada pers di Jakarta, Rabu (26/7/2023).
Haryo menambahkan, terlebih, protokoler Kemenko Perekonomian tidak pernah dibekali dengan senjata api dalam mengawal Airlangga. Karena, protokoler kementeriannya telah memiliki SOP tersendiri dalam melaksanakan pendampingan kepada pimpinan dan dalam menjalankan tugasnya.
Meski demikian, Haryo memohon maaf kepada wartawan, jika merasakan ketidaknyamanan dalam meliput Airlangga. “Kami berterima kasih atas kesediaan teman-teman wartawan menunggu sekitar 12 jam pemeriksaan,” ucapnya menambahkan.
Berdasarkan rekaman video, ancaman penembakan terjadi seusai Airlangga diperiksa penyidik Kejagung. Kala itu, salah seorang pria diduga pengawal Airlangga meminta awak media memberi ruang jalan, dengan nada tinggi.
Saking banyaknya awak media yang meliput, Airlangga memang terlihat kesulitan untuk berjalan. Selang beberapa saat, terdengar suara seorang pria yang mengeluarkan ancaman penembakan.
Seorang pria juga sempat mengeluarkan kata kasar terhadap kerumunan wartawan dari dalam mobil iring-iringan. Mendengar perkataan pria tersebut, para wartawan langsung mengejar, namun mobil yang ditumpanginya telah tancap gas. (*Kikel)