Mimbarrepublik.com, Jakarta- Kota Jakarta sedang bersiap-siap menjadi kota global (global city). Satu di antaranya mempersiapkan peranan sebagai kota bisnis. Hal ini merupakan sebuah tuntutan usai tidak lagi menyandang status ibukota negara.
Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Achmad Yani mengatakan, butuh pematangan sejumlah kebijakan oleh Pemprov DKI bersama legislatif. Seperti kebijakan untuk menarik investor.
Lebih penting lagi, kata Yani, jaminan perlindungan keamanan bagi dunia usaha, serta kemudahan perizinan. Pemprov dan DPRD DKI tentunya ingin mereka berinvestasi di sini bisa merasa nyaman, tenang, dan aman.
“Tentunya terkait masalah perizinan kita berharap supaya betul-betul bisa dibuat simple (mudah -red), supaya investor dari luar bisa masuk,” ujar Yani kepada wartawan di Jakarta Rabu 28/2/2024.
Setelah kedua poin itu ditingkatkan, lanjut dia, maka para investor bisa merasakan kemudahan. Bahkan, bisa menciptakan lapangan kerja bagi warga Jakarta.
“Harapan kita, bagaimana setelah Jakarta menjadi kota global atau kota bisnis Bisa persiapkan dengan baik. Jangan hanya sekedar berubah status dari ibukota, tapi kita berharap bisa mempersiapkan ini dengan matang,” ungkap dia.
Sementara itu, Jakarta Investment Center merencanakan 10 titik yang berpotensi menjadi kawasan tematik di Jakarta.
Antara lain, Pusat Ibukota ASEAN di Blok M Kebayoran Baru, Pusat Pendidikan di Grogol hingga Tanjung Duren (Podomoro, TMA, Mel Ciputra, Uicida, Usalai, Untar, Esa Unggul, dan Binus).
Lalu, Pusat Kesehatan dan Kebudayaan di RSCM Salemba, seperti RS Cikini dan TIM. Terdapat juga Pusat Transit Hub di UKI, TNI AU, Kodam Jaya, PGC, Pool TJ.
Selain itu, Pusat Transit Hub di Dukuh Atas hingga Kebon Melati (Mal, office tower, hotel/apartemen/rusun), dan Pusat Transit Hub di Velodrome hingga Manggarai (Pasar Rumput, UNJ, Sta Manggaral).
Terdapat pula Pusat Kebudayan Keagamaan di Pasar Baru, GKJ Kantor Pos, Lapangan Banteng, Istiqlal, dan Katedral.
Ada juga Pusat Sejarah Kota di Harmoni, Glodok, dan Kota Tua. Sedangkan Pusat Olahraga Terpadu atau MICE di JIS, Sunter, Ancol. Sementara Pusat Olahraga Terpadu di GBK Senayan.
Menanggapi hal itu, Yani menyatakan, akan segera berkoordinasi dengan seluruh komisi dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Selanjutnya melakukan pembahasan kelayakan wilayah tersebut.
“Dari 10 potensi wilayah yang bisa dijadikan wilayah tematik, nanti bisa kita kembangkan. Saya kira kalau memang nantinya sambil berjalan kita menemukan tempat baru yang dianggap berpotensi bisa juga diusulkan,” tukas Yani. (*Kikel)