Mimbarrepublik.com, Bogor- Usai terbakarnya laboratorium yang menimbulkan korban jiwa satu mahasiswa meninggal, IPB University langsung bertindak. Rektor IPB University, Prof Arif Satria, melakukan koordinasi untuk menetapkan langkah-langkah penanganan. Tidak tanggung-tanggung, tiga tim khusus dibentuk.
“Tiga tim telah dibentuk untuk menangani permasalahan ini sekaligus melakukan antisipasi untuk memastikan keselamatan kerja di laboratorium serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kehidupan kampus,” kata Rektor Arif kepada wartawan, Minggu 20/8/2023 di Kampus IPB Bogor.
Seperti disebutkan dalam siaran pers yang dikeluarkan Humas IPB University, tim itu terkait investigasi, evaluasi laboratorium, dan keselamatan kampus. Tim investigasi akan bekerja sama dengan kepolisian. Teknis kerjanya untuk menggali kronologi detail kejadian, termasuk mengecek prosedur baku (SOP) dan hal-hal lain yang perlu diketahui.
Tim evaluasi laboratorium akan melakukan pengecekan alat-alat dan fasiltas pada seluruh laboratorium di IPB University, khususnya alat-alat laboratorium yang berisiko tinggi saat digunakan. Tim keselamatan kampus memastikan keselamatan kerja, baik dalam kegiatan akademik, pengabdian pada masyarakat, maupun kehidupan kampus pada umumnya, termasuk ketertiban dan keselamatan lalu lintas.
“Sebagian besar tim ini berasal dari kantor manajemen risiko. Mereka akan mengevaluasi berdasarkan pedoman dan petunjuk pelaksanaan sistem manajemen laboratorium yang telah dimiliki,” jelas Rektor.
Ketiga tim itu dikoordinasikan oleh Sekretaris Institut, Prof. Agus Purwito. Agus mengatakan, melalui langkah-langkah tersebut, pihaknya mengupayakan untuk memastikan kembali seluruh laboratorium di IPB University dalam keadaan aman digunakan, baik untuk kegiatan akademik, termasuk keselamatan kerja di seluruh aspek kegiatan dalam kehidupan kampus.
“Kami berharap kejadian ini tidak terulang lagi,” tutup Prof Agus Purwito.
Kecelakan maut yang merenggut nyawa Laila Atika Sari SPt, mahasiswa Program Pascasarjana S2 Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan, terjadi pada Jumat (18/8). Laila meninggal pada hari Sabtu (19/8) atau sehari pascakejadian, setelah sebelumnya mendapatkan penanganan di RSCM. (*Nur)