Mimbarrepublik.com, Beijing- Menteri Luar Negeri RI periode 2001-2009, Hassan Wirajuda mengatakan, sistem multilateral yang mengatur non-proliferasi nuklir perlu diubah dan dievaluasi kembali. Penegasan itu disampaikan Wirajuda pada “World Peace Forum (WPF)” ke-11, di Beijing, Selasa (4/7/2023).
“Mekanisme multilateral yang mengatur mengenai non-proliferasi nuklir perlu direformasi dan diperbaharui agar lebih efektif. Sudah waktunya untuk membawa seluruh negara pemilik nuklir, baik nuclear weapon states maupun nuclear armed states, untuk duduk bersama dengan diatur oleh aturan universal yang sama yang terkandung dalam Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir tahun 1975,” ujarnya.
World Peace Forum (WPF) adalah forum tahunan yang diselenggarakan oleh Tsinghua University dan Chinese People’s Institute of Foreign Affairs.
Forum global tersebut membahas mengenai keamanan internasional dengan melibatkan para politisi berpengaruh dari negara-negara sahabat, kepala organisasi internasional, pakar hubungan internasional, dan eksekutif perusahaan untuk membahas situasi global dan keamanan internasional.
Forum yang mengusung tema “Menstabilkan Dunia yang Tidak Stabil melalui Konsensus dan Kerja Sama” turut dihadiri tokoh-tokoh berpengaruh.
Di antaranya mantan Presiden Brasil Dilma Vana Rousseff, Menteri Departemen Internasional Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok Liu Jianchao, dan mantan Penasihat Khusus Presiden Republik Korea Chung-in Moon termasuk di antara para narasumber.
Hassan Wirajuda berpartisipasi sebagai pembicara pada Panel Session bertemakan “Non-Proliferasi Nuklir dalam Dunia yang Tidak Stabil” dan Plenary Session bertemakan “Reformasi Kerja Sama Regional”.
Pada Sesi Pleno, ia berbicara tentang peran penting ASEAN sebagai pembangun jembatan serta convening power yang dimilikinya. (*red)