Mimbarrepublik.com, Jakarta- PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) kembali menyepakati kerja sama untuk ekspor perhiasan emas dengan salah satu pelaku bisnis emas di India, Bright Metal Refiners (Bright Gold).
Bright Gold merupakan perusahaan refinery emas dan juga perak yang berlokasi di New Delhi, India. Bright Gold telah bersertifikasi NABL (National Accreditation Board for Testing and Calibration Laboratory) dan BIS (Bureau of Indian Standards) yang memurnikan dan mendaur ulang logam mulia.
India dikenal sebagai negara dengan budaya yang kental dengan perhiasan emas. Konsumsi emas per kapita di India mencapai 0,55 gram dengan total permintaan emas secara nasional mencapai 774 ton pada 2022.
Namun, produksi emas di India tidak bisa memenuhi permintaan dalam negeri. Oleh sebab itu, perusahaan melihat adanya potensi dari timpangnya demand dan supply yang bisa dipenuhi oleh pemain industri emas di Indonesia.
Salah satunya HRTA yang dapat menangkap kesempatan ini.HRTA ditargetkan mendapatkan tambahan penjualan sekitar 2 ton emas dari ekspor perhiasan emas berkadar 91,6% kepada Bright Gold selama 2 bulan dimulai dari Mei 2023 dan dapat diperpanjang, demikian disampaikan Direktur Utama HRTA, Sandra Sunanto kepada awak media, Jumaat, 19/5/2023 di Jakarta.
Menurutnya, nilai komersial atas transaksi ekspor perhiasan emas diestimasikan berkontribusi sebesar US$123,66 juta atau setara dengan Rp1,82 triliun terhadap pendapatan konsolidasian Perseroan. Kerja sama ini merupakan kelanjutan pencapaian kinerja ekspor yang sebelumnya telah dilakukan dengan Kundan Group. Ini membuktikan kepercayaan dari para mitra ekspor atas kualitas produk perhiasan emas yang dihasilkan Perseroan,
HRTA berkomitmen, lanjut Sandra, untuk terus mendukung program hilirisasi Pemerintah dalam rangka meningkatkan nilai tambah perhiasan emas melalui ekspor, yang pada akhirnya ikut berkontribusi positif bagi penopang devisa Indonesia terutama dari industri emas, Peningkatan kontribusi ekspor dari Bright Gold lebih tinggi dibandingkan dengan partner dari India sebelumnya, dan ditargetkan dapat berkontribusi sebanyak 400 – 500 kg perhiasan emas per-bulan.
“Kami optimis bahwa aktivitas ekspor dapat semakin mendorong pertumbuhan bisnis HRTA di 2023. Kami terbuka untuk peluang kerja sama dengan mitra-mitra ekspor dari mancanegara ke depannya,” Tukas Sandra Sunanto.
Seiring dengan peningkatan kontribusi ekspor perhiasan, sambung Sandra, melihat pendorong pertumbuhan bisnis Perseroan juga berasal dari implikasi positif di dalam negeri yang didukung oleh insentif Pemerintah atas pembebasan PPh bagi pembeli akhir bagi pembeli emas batangan dan penurunan PPn untuk perhiasan emas.
“Ya, kami sangat berharap dukungan aktif dari Pemerintah yang dapat berdampak positif bagi bisnis Perseroan baik di dalam negeri maupun ke luar negeri.”pungkas Sandra. (*Red)