Mimbarrepublik.com, Jakarta-Wakil Sekretaris Bidang Organisasi Kelembagaan dan Kebijakan Strategis, Pengurus Pusat Badan Advokasi Hukum dan HAM DPP Partai Golkar, Arman Garuda Nusantara menolak keputusan partainya yang mengusulkan Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto di 2024.
Arman mengaku sedih dan heran dengan keputusan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tersebut. Ia pun mempertanyakan mekanisme kaderisasi Partai Golkar, sehingga mengusulkan orang di luar partai.
“Pertanyaan saya yang juga menjadi pertanyaan kader Partai Golkar seluruh tanah air, apakah sudah tidak ada lagi stok kader yang bisa diusung sebagai cawapres RI. Di mana mekanisme sistem kaderisasi Partai Golkar,” ucapnya kepada wartawan, Minggu 22/10/2023.
Arman mempertanyakan arah perjuangan partainya dengan mengusung Gibran yang notabene baru di dunia politik dan belum genap tiga tahun menjadi wali kota. Menurutnya, Gibran juga tak memiliki rekam jejak aktif di organisasi kepemudaan.
“Mau dibawa kemana arah perjuangan Partai Golkar ketika mengusung Gibran yang baru menjabat sebagai Wali Kota Solo selama dua tahun delapan bulan. Itu pun endorse dari yang mulia tuan Presiden Jokowi dan sebelumnya tidak ada rekam jejak aktif di organisasi kepemudaan manapun,” ujarnya.
Arman menyerukan kader Golkar yang lain untuk mengambil sikap atas keputusan partai. Menurutnya, kader Golkar memiliki dua pilihan, diam terhadap keputusan partai yang dibelenggu dan dirusak penguasaan atau bersikap tegas menolak.
“Kepada saudara saudara saya selalu kader Partai Golkar baik yang termasuk muda, milenial, maupun senior dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, kita harus sikapi dengan tegas keputusan Ketum Airlangga dalam mengusung Gibran sebagai cawapres, ” kata Arman. (*Wari)