Mimbarrepublik.com, Tangerang- Puluhan desainer Indonesia menampilkan karya mereka di ajang Jakarta Fashion and Food Festival (JF3) 2023, Summarecon Mall Serpong. Menariknya, dari sekian banyak yang diperagakan, ada beberapa pakaian berbahan dasar sampah tekstil.
Salah satu desainer, Evi Natalia mengatakan, sampah tekstil digunakan berupa kain. Sampah tekstil sengaja dipilih karena juga menjadi ancaman bagi lingkungan.
“Limbah industri tekstil yang memproduksi berbagai model pakaian terus berganti secara cepat. Mulai dari tren fesyen atau pun pakaian yang kualitasnya buruk, sehingga masuk dalam istilah ‘fast fashion’,” katanya, kepada pers, Kamis 20/7/2023 di Tangerang, Banten.
Evi menambahkan, limbah kain atau pakaian ini juga muncul akibat kebiasaan masyarakat yang konsumtif. Akhirnya, pakaian lama menumpuk, hingga menjadi sampah.
“Fakta di atas menjadi perhatian para desainer Indonesia yang sadar ancaman limbah pakaian dan membahayakan kelestarian lingkungan. Untuk meminimalisir, banyak desainer yang memanfaatkan limbah pakaian menjadi pakaian layak pakai yang ‘fashionable’,” ujarnya.
Ia telah membuat pakaian sampah fesyen kembali menjadi produk fesyen dengan harga jual yang tinggi. Bahkan, ada pula yang nilai jualnya tergolong tinggi di dunia fesyen.
“Kami sadar akan bahayanya limbah pakaian, bahkan dari beberapa riset kami, limbah pakaian ini cukup banyak setelah plastik. Melihat kondisi itu, kami pun melakukan upaya untuk bisa menguranginya dengan mendaur ulang,” ucapnya.
Dijelaskan, proses mendaur ulang limbah pakaian menjadi barang dengan nilai jual tinggi memerlukan beberapa tahapan. Mulai dari proses sortir, pembersihan, hingga akhirnya diproduksi menjadi pakaian.
Evi menggunakan teknik ‘Boro Sashiko’ untuk mendaur upang sampah fesyen. Teknik asal Jepang ini menggabungkan potongan kain menjadi satu, dengan proses menjahit yang dilakukan tanpa putus atau berkelanjutan.
JF3 merupakan ajang fesyen terbesar di Indonesia yang diselenggarakan tiap tahun. JF3 2023 diikuti oleh 84 pelaku bisnis mode lokal. (*Warih)