Mimbarrepublik.co, Jakarta- Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Achmad Hafisz Tohir menekankan jika ASEAN menjadi kawasan pasar terintegrasi, maka Indonesia tidak perlu khawatir adanya kebijakan politik dumping dari negara-negara Eropa. Karena itu, ia mendorong pemerintah untuk mengambil peran besar dalam penguatan Pasar terintegrasi ASEAN.
Hal ini demi terwujudnya daya saing ASEAN di kancah perekonomian global. Menurut Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), politik dumping adalah sebuah kebijakan di mana barang diekspor dan dijual di luar negeri dengan harga lebih murah guna menguasai pasar negara tersebut.
Sedangkan, 277 juta (orang Indonesia) di tengah 600 jutaan (orang yang ada di) ASEAN hampir separuh itu pasarnya ada di Indonesia. Jadi sudah sangat benar dan sangat pas jika menjadi motor penggerak di ASEAN, dan diyakini kalau ASEAN ini menjadi kawasan terintegrasi yang kuat maka kita ndak perlu khawatir lagi terhadap dumping-nya Eropa, tidak perlu lagi khawatir terhadap tekanan ekonomi dari negara-negara yang industrinya kuat demikian disampaikan Wakil Ketua BKSAP DPR Achmad Hafisz Tohir kepada wartawan, Sabtu (20/5/23)
“Karena kita sendiri sudah mempunyai kawasan yang stabil ekonominya dan ini yang tidak diinginkan negara-negara yang kuat tersebut,” terang Hafisz.
Ia menegaskan, pusat ekonomi terintegrasi ASEAN untuk menciptakan Pasar yang kuat, tujuannya untuk pemerataan ekonomi masyarakat ASEAN. Seperti, menciptakan pasar tunggal ASEAN, dengan elemen produk aktivitas ekonomi bebas seperti arus keluar masuk barang menjadi bebas Bea cukai atau pajak, termasuk juga tenaga kerja, modal dan investasi, sehingga menciptakan pusat produksi lebih kuat untuk negara-negara ASEAN.
“ASEAN menjadi kawasan yang memiliki daya saing ekonomi tinggi dengan ditandai bertambah kuatnya kompetisi ekonomi, perlindungan konsumen, HAKI, perpajakan, aktivitas e-commerce serta pengembangan infrastruktur,” papar legislator PAN ini.
Lebih lanjut, Hafisz menekankan, jika terwujud maka pemberdayaan ekonomi dalam kawasan ASEAN khususnya pada sasaran utama yakni revitalisasi Usaha Kecil Menengah (UKM).
“Mengintegrasikan ASEAN dengan global, ini dimaksudkan untuk meningkatkan peran ASEAN dalam kompetisi ekonomi & percaturan kebijakan global melalui peningkatan hubungan antara ekonomi regional dengan ekonomi global, yang akan menjadikan ASEAN memiliki posisi yang lebih kuat dan diperhitungkan dalam kancah internasional,” tandas Hafisz yang juga duduk di Komisi XI DPR ini. (*Nur)