Mimbarrepublik.com, Jakarta- Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2024, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta meluncurkan Gerakan Gunakan Ulang Kantong Spunbond di Pasar Rakyat, pada Rabu (06/03) di Pasar Koja Baru, Jakarta Utara. Pasar ini dipilih karena bisa mengolah sampah secara mandiri dengan baik.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, gerakan ini dihadirkan sebagai upaya mengajak warga Jakarta menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dimulai dari penggunaan kantong belanja.
“Saat ini, penggunaan plastik sekali pakai sudah tidak diperbolehkan di semua pusat perbelanjaan, toko swalayan, dan pasar rakyat di Jakarta. Oleh karena itu, gerakan ini ditujukan agar warga selalu membawa kantong belanja ramah lingkungan saat mengunjungi pusat-pusat perbelanjaan dan dapat dipakai kembali di lain waktu,” ujar Asep.
Gerakan Gunakan Ulang Kantong Spunbond ini diikuti oleh seluruh wali kota atau bupati di lima wilayah kota dan kabupaten di DKI Jakarta. Hal ini ditujukan untuk menguatkan kembali Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 142 Tahun 2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan pada Pusat Perbelanjaan, Toko Swalayan dan Pasar Rakyat.
Lebih lanjut, Asep menjelaskan, kantong spunbond dibuat dengan cara melelehkan serat plastik, biasanya polipropilen, kemudian ditiupkan dan dibaringkan hingga membentuk lembaran seperti kain. Kantong spunbond membutuhkan waktu ratusan tahun untuk dapat terurai secara alami di lingkungan.
Menyikapi hal tersebut, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta telah menyediakan Spunbox atau tempat penyimpanan kantong spunbond guna ulang di seluruh kantor kelurahan, kantor kecamatan, dan di berbagai lokasi pasar di Jakarta. Pada Spunbox tersebut, warga dapat mengambil kantong belanja seperlunya jika lupa membawa dari rumah.
Asep mengatakan, pihaknya telah membuat panduan praktis pengumpulan dan pengelolaan spunbond guna ulang bagi warga, agar lebih mudah menyetorkan kantong spunbond yang sudah tidak terpakai ke Bank Sampah, Bidang Pengelolaan Sampah (BPS) Rukun Warga (RW), atau Satuan Pelaksana (Satpel) Lingkungan Hidup di kecamatan terdekat.
Selain itu, Asep juga memastikan, kantong belanja guna ulang yang ada di Spunbox pasar-pasar tersebut terjamin kebersihan dan higienitasnya.
“Bagi masyarakat yang memiliki kantong belanja spunbond tidak terpakai dan menumpuk di rumah, silakan mengumpulkannya di Spunbox lokasi terdekat seperti Kantor Kelurahan, Kantor Kecamatan, dan berbagai pasar di Jakarta. Nantinya, Satuan Pelaksana (Satpel) LH di masing-masing kecamatan akan menyortir dan memastikan kebersihan, serta higienitas kantong spunbond sebelum didistribusikan kembali ke pasar-pasar Perumda Pasar Jaya,” imbuhnya.
Sementara itu Direktur Eksekutif Dietplastik Indonesia, Tiza Mafira, mengapresiasi Gerakan Guna Ulang Kantong Spunbound di pasar tradisional. Ia mengatakan, kantong dari jenis apapun akan menjadi masalah lingkungan apabila masih bersifat sekali pakai.
“Inisiatif Dropbox dan Spunbox yang sudah ada di lima Kota Administratif DKI Jakarta ini mendorong kita untuk bisa terus menerapkan gaya hidup ramah lingkungan atau gaya hidup guna ulang. Masyarakat dapat memaksimalkan fasilitas ini dengan mendonasikan, meminjam, dan mengembalikan kantong belanja guna ulang yang sudah disediakan untuk digunakan,” pungkasnya. (*Kikel)