Mimbarrepublik.com, Jakarta- Ketua Pemuda Katolik Jakarta Pusat (Jakpus) Yulius Wahyu menegaskan bahwa organisasi tidak berpihak terhadap partai dan calon tertentu pada pemilihan presiden 2024. Pernyataan ini sekaligus membantah tuduhan atas keberpihakan mereka pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
“Kita sebagai sebagai organisasi kepemudaaan dan sekaligus ormas Katolik, memang memiliki sikap netral, tidak memihak salah satu partai maupun paslon tertentu pada pemilu nanti. Itu sesuai arahan organisasi pada Rapimnas di Riau,” kata Wahyu di Jakarta, Senin (29/1/2024).
Wahyu menjelaskan, Pemuda Katolik adalah organisasi yang memiliki banyak kader dan itu tersebar di seluruh partai yang mengikuti kontestasi di 2024 ini.
Pihaknya bersikap netral karena memiliki kader-kader organisasi yang tersebar di 36 provinsi dan 247 kota/kabupaten di Indonesia, yang mana mereka ada di berbagai partai politik pada pemilu 2024.
“Sebagian besar secara pribadi maju sebagai caleg dan juga sebagai stakeholder lainnya dalam kontestasi pemilu 2024. Sehingga kami tetap menjunjung tinggi netralitas,” kata Wahyu.
Sementara itu, Wakil Sekjen Bidang Digital dan Ekonomi Kreatif Pengurus Pusat Pemuda Katolik yang juga Caleg DPR Dapil DKI Jakarta II dari Partai PDI Perjuangan Regina Vianney Ayudya menyampaikan, bahwa organisasinya tidak hanya berbicara mengenai politik tetapi juga bagaimana seseorang bisa berbisnis.
Regina mengungkapkan, sebagai pengusaha Katolik, penting untuk memulai bisnis dengan mencari alasan utama mengapa berbisnis sehingga itu menjadi penyemangat selanjutnya.
Menurutnya, di dalam bisnis perlu selalu memegang teguh nilai-nilai Katolik yang senantiasa mengutamakan keadilan dan usaha untuk kebaikan bersama agar bisnis kita pun menjadi berkat bagi sesama.
“Salah satu hal yang penting adalah kita harus tahu mengapa kita mulai membangun bisnis, saya memulai bisnis pembuatan sabun, shampo maupun hand sanitizer organik karena memiliki pengalaman teman yang terkena kanker kulit karena penggunaan bahan kimia dalam jangka panjang, demikian pula saya memberikan pelatihan pembuatan produk kepada masyarakat karena ingin mengangkat ekonomi mereka” ujar Regina. (*Chy)