MImbarrepublik.com, Jakarta- Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jasra Putra, menyoroti minimnya kesadaran masyarakat terhadap kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Hal ini menanggapi adanya kasus pembunuhan di Jagakarsa, Jakarta Selatan yang menewaskan empat orang anak yang diduga dilakukan oleh sang ayah. Sementara sang ibu saat ini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit karena mendapat KDRT.
“Seharusnya warga sadar kejanggalan, karena KDRT merupakan kejadian yang berulang, tidak hanya sekali. Tentu sangat disayangkan kalau lingkungan tidak peduli dan sensitif terkait kasus KDRT,” kata Jasra kepada pers di Jakarta, Jumat (08/12/2023).
Menurut Jasra, KDRT juga dipicu karena masalah ekonomi dan permasalahan keluarga lainnya. Hal ini menunjukkan pentingnya pendampingan yang melibatkan berbagai profesi, terutama ketika mekanisme aduan tidak berjalan dengan baik. Situasi ini memerlukan kerja sama dan peran aktif dari berbagai pihak untuk memberikan dukungan yang komprehensif.
“Kita berharap polisi, lurah dan camat juga mengadukan ke dinas perlindungan anak, bisa mengamankan atau mengasesmen anak sesegera mungkin,” ujar Jasra.
Jasra menyebut KPAI akan berusaha untuk menjadikan wilayah DKI Jakarta layak bagi anak-anak. Selain itu diperlukan pula perubahan kebijakan yang melibatkan petugas terlatih dan pusat aduan yang dapat mendeteksi resiko peristiwa sedini mungkin. (* Nur)