Mimbarrepublik.com, Jakarta- Jelang agenda kampanye pemilu 2024 yang diawali pada tanggal 28 November 2023 dan berakhir pada tanggal 10 Februari 2024 mendatang, Forum Silahturahmi Anak Bangsa (FSAB) bekerja sama dengan LPP- RRI, mengelar Silahturahmi Nasional (Silatnas) Anak Bangsa 2023 pada Kamis, 23 November 2023 kemaren di Galeri Tri Prasetya RRI, mengambil tema “Mewujudkan Pemilu 2024 yang Damai dan Bermartabat”.
Dalam sambutannya, Ketua FSAB Suryo Susilo mengatakan bahwa Pemilu itu merupakan peristiwa lima tahunan yang seharusnya menggembirakan, karena setiap warganegara yang memiliki hak pilih dapat menggunakan hak nya sebagai warga negara untuk memilih pemimpinnya dari yang terbaik diantara semua calon yang kesemuanya merupakan anak bangsa yang terbaik.
Menurut Susilo, acara ini diselenggarakan sebagai wahana untuk terbentuknya sikap bersama dan membangun komitmen bersama untuk mewujudkan Pemilu 2024 yang Damai dan Bermartabat, dengan melaksanakan Pemilu secara langsung, umum, bebas dan rahasia (LUBER), serta jujur dan adil (JURDIL).
Untuk itulah, nanti di akhir acara ini ada penandatangan Kesepakatan Bersama yang merupakan komitmen dari semua yang hadir disini untuk melaksanakan Pemilu yang LUBER dan JURDIL, serta tidak melakukan ujaran kebencian, tidak menyebarkan berita hoax, tidak melakukan politik SARA, politik uang, dan mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehingga tidak terjadi konflik, walau suhu politik meningkat.
Sementara itu, anggota Wantimpres Sidarto Danusubroto, dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa dirinya sangat bangga dengan FSAB yang untuk ke dua kalinya menyelenggarakan kegiatan berbicara soal Pemilu, yang tentunya sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya konflik dalam memilih pemimpin yang terbaik dari yang terbaik.
“Kalau kita bekerja dengan rukun, bekerja dengan damai melalui Pemilu yang terselenggara secara damai dan bermartabat, maka di tahun 2045 Indonesia akan menjadi Negara terbesar dan termaju nomor 5 se-dunia, ini sudah di ramalkan oleh World Bank maupun IMF, mari kita laksanakan pemilu secara damai dan bermartabat.” ucap Sidarto Danusubroto.
Selain sambutan dari anggota Wantimpres Sidarto Danusubroto, nampak perwakilan Panglima TNI yakni Dankodiklat TNI Letjen TNI Eko Margiyono, juga berksempatan menyampaikan sambutan tertulis dari Panglima TNI Jendral TNI AD Agus Subiyanto, yang menyatakan bahwa dalam penyelenggaraan Pemilu serentak 2024 mendatang, Keluarga Besar TNI aktif berkomitmen untuk menjaga netralitas, hal tersebut sebagai implementasi dari keberadaan TNI yang senantiasa menjadi garda terdepan menjaga persatuan kesatuan dan keutuhan kedaulatan NKRI dari berbagai ancaman baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
“Sebagai implementasi sikap netralitas TNI tersebut, TNI telah membuka Pos Pengaduan sebagai wadah pengaduan dari masyarakat ataupun dari berbagai pihak, yang menemukan sikap atau perilaku anggota keluarga Besar TNI yang tidak netral dalam tahapan pelaksanaan pemilu 2024 mendatang.”tandas Dankodiklat TNI Letjen TNI Eko Margiyono.
Hal senada juga disampaikan Idham Chalid Komisioner KPU, dalam sambutannya, ia mengatakan sangat setuju bahwa Pemilu merupakan momentum demokratis yang mesti disambut dengan riang gembira, meskipun di dalamnya terdapat kontestasi dari para konstestan Pemilu, namun demikian yang perlu disadari oleh semua pihak yang terlibat dalam pemilu, termasuk di dalamnya masyarakat, bahwa pemilu Pemilu adalah ajang demokrasi bukan ajang konflik, untuk itulah semua pihak harus mengawal pesta demokrasi ini agar jauh dari konflik karena bisa merusak nilai-nilai demokrasi.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang di inisiasi oleh FSAB, sebagai ruang edukasi politik publik, agar terbentuk kesadaran bersama mendorong terciptanya pelaksanaan pemilu yang damai dan bermartabat, tentu dengan pelaksanaan pemilu yang damai dan bermartabat kita akan bisa mencetak pemimpin dan perwakilan rakyat yang baik “tandas Idham Chalik.
Dalam kesempatan tersebut Plh Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Ditjen politik dan PUM) Kementerian Dalam Negeri Togap Simangunsong yang mewakili Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dalam sambutannya menyampaikan, pihaknya menekankan pentingnya mewujudkan Pemilu 2024 yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, Togap menyebutkan bahwa Kemendagri telah bersinergi dengan pihak pengaman untuk memastikan keamanan, ketertiban, dan integritas dalam kampanye Pemilu yang akan berlangsung.
Dalam acara ini, informasi yang diperoleh dari panitia, bahwa semua Team Kampanye Nasional (TKN) Pasalon Capres-Cawapres diundang untuk menghadiri acara ini, akan tetapi hingga pelaksanaan acara ini, yang nampak hadir adalah Indra perwakilan TKN pasalon capres-cawapres nomor 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
Di Kesempatan ini, Indra perwakilan TKN pasalon capres-cawapres nomor 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), dalam sambutannya, ia mengemukakan bahwa Pasalon capres-cawapres AMIN menganologikan pelaksanaan pilpres 2024 mendatang sebagai ajang pertandingan sepak bola, tentunya para konstestan dapat dianggap sebagai pemain, sedangkan wasit adalah KPU dan Bawaslu, sehingga analogi Pemilu 2024 dengan seperti pertandingan sepakbola memberikan kesempatan untuk terlibat mengawasi penyelenggaraan pemilu.
“Pemilu adalah taruhan bangsa kita. Kalau Pemilu berjalan dengan baik, legitimate, objektif, insyaallah negeri ini tetap bersatu, kuat, dan berhasil membangun. Kalau Pemilu ini berjalan dengan jujur dan adil, insyaallah, demokrasi dan kedaulatan rakyat senantiasa terjaga.”ucap Indra.
Sedangkan dalam sambutannya Bambang Soesatyo Ketua MPR RI mengatakan survei Litbang Kompas pada 19-21 Juni 2023 mencatat sekitar 56 persen responden merasa khawatir terjadinya keterbelahan dan polarisasi rakyat pada Pemilu 2024. Jajak pendapat Kompas pada akhir Mei 2022 juga menunjukkan sekitar 70 persen responden merasa khawatir bahwa polarisasi rakyat yang terjadi pada Pemilu 2019, yang melahirkan “dikotomi” cebong dan kampret, akan kembali terulang pada Pemilu 2024.
“Selain itu, kita juga harus meminimalisir faktor risiko mulai dari penyediaan dan distribusi logistik Pemilu, hingga keselamatan panitia penyelenggara Pemilu. Sehingga Pemilu 2024 bisa dijalankan dengan riang gembira, bukan dengan penuh permusuhan dan kebencian. Apalagi sampai membuat perpecahan kebangsaan,” ujar Bambang Soesatyo.
Selain dihadiri oleh para narasumber pemberi sambutan, dan tamu undangan yang mayoritas generasi mileneal memadati ruangan penyelenggaraan kegiatan tersebut, juga nampak anggota FSAB & FSAB Muda, serta kalangan mahasiswa maupun pelajar yang mengikuti acara tersebut hingga selesai.
Acara di tutup dengan penandatangan kesepakatan bersama untuk bertekad mewujudkan Pemilu yang Damai dan Bermartabat oleh para pejabat/tokoh yang hadir, di ikuti oleh para peserta Silaturahmi Nasional Anak Bangsa 2023. (*Nur)