Mimbarrepublik.com, Jakarta- Anggota Komisi V DPR RI Irwan mengingatkan Menteri Perhubungan (Menhub)p segera membangun pembangunan pelabuhan laut di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Hal itu sebagaimana rencana awal yang sempat disepakati dalam APBN 2023.
Irwan menekankan pentingnya pembangunan pelabuhan di PPU tersebut, mengingat jangan sampai Penajam menjadi terisolasi pasca pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“(Di) APBN 2023 saya mau menyampaikan kepada Pak Menteri, bahwa rencana kita di 2023 itu tadinya mau bangun pelabuhan laut di Penajam. Jadi, bukan yang dermaga wisata untuk IKN ini, Pak. Kenapa ini menjadi penting? Karena pasca IKN ini, kalau melihat jalan dari Sepaku, exit-nya di Petung kemudian menuju Kalimantan Selatan maka kedepan Kota Penajam pasti terisolasi dan hingga saat ini belum ada pelabuhan,” ujar Irwan di Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (7/11/2023).
“Nah waktu pembahasan APBN 2023, sebenarnya kita sudah melakukan pembahasan sudah disetujui untuk pembangunan dermaga pelabuhan laut. termasuk sisi darat dan sisi lautnya. Tetapi tahun ini gak kita lanjutkan? saya gak paham kok gak dilanjutkan? Padahal menurut saya ini sangat-sangat penting, juga untuk supporting terkait logistik maupun untuk penumpang kedepannya untuk di PPU ini,” lanjut Irwan kembali mengingatkan.
Oleh karena itulah, Politisi Fraksi Partai Demokrat ini berharap pembangunan pelabuhan di PPU itu bisa segera kembali dapat dilaksanakan oleh Pemerintah khususnya Kemenhub. Terlebih, ungkap Irwan, Pemerintah Daerah setempat juga telah menyiapkan support terkait syarat-syarat pendukung.
Selain itu, Irwan juga mendesak Kemenhub untuk segera melaksanakan rencana pembangunan stasiun limbah yang oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Balikpapan, paling tidak sudah bisa terlaksana pada tahun 2023 ini. Apalagi, tandas Irwan, rencana pembangunan stasiun limbah tersebut juga sama halnya sebenarnya telah ditetapkan bersama antara Komisi V DPR RI dengan Pemerintah di APBN 2023.
“Ini sangat penting bagi saya karena ini bicara masa depan untuk lingkungan keberlangsungan Balikpapan. Kita bicara IKN, hijau, memperhatikan lingkungan, tetapi kalau Teluk Balikpapan rusak karena pencemaran lingkungan maka saya pikir menjadi sesuatu yang kita biarkan,” pungkas Legislator Dapil Kalimantan Timur ini. (*Nur)