Mimbarrepublik.com, Jakarta- Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman resmi melantik 3 anggota Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) pada Selasa 24/10/2023.
Ketiganya yakni Jimly Asshiddiqie sebagai perwakilan tokoh masyarakat, Wahiduddin Adams perwakilan hakim konstitusi dan Bintan T Saragih sebagai akademisi. Anwar Usman mengatakan bahwa para hakim MK, termasuk dirinya siap diperiksa terkait dugaan pelanggaran etik.
Hal itu setelah adanya sejumlah aduan dari masyarakat terkait putusan Uji Materiil UU Pemilu, yakni syarat batas usia minimal capres-cawapres.
“Semua lah (hakim konstitusi akan diperiksa). Udah siap banget,” ujarnya usai melantik anggota MKMK, Selasa (24/10).
Setelah dilantik, kata Anwar, MKMK akan langsung bekerja. Pihaknya pun mendukung proses di MKMK untuk menjaga marwah MK. Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa tiga anggota MKMK yang dipilih memiliki kredibilitas.
“Ini orang-orang yang punya kredibilitas, semua orang juga tahu lah,” imbuhnya.
Diketahui, Jimly Asshiddiqie merupakan ketua MK pertama yang menjabat pada periode 2003-2008. Dia juga sebagai ketua Dewan Kehormatan Penyelenggaraan Pemilu (DKPP) yang menjabat pada periode 2012-2017. Saat ini, dia menjabat sebagai anggota DPD RI.
Kemudian, Bintan Saragih merupakan Penasihat Senior Fakultas Hukum di Universitas Pelita Harapan. Dia juga sebagai guru besar di Universitas Trisakti. Wahiduddin Adams adalah hakim konstitusi aktif yang mulai bertugas pada 2014.
Sementara itu, ANGGOTA Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK), Jimly Asshiddiqie, kepada wartawan, usai dilantik, ia mengatakan bahwa pihaknya akan tetap independen dalam memeriksa para hakim konstitusi.
Dia menepis berbagai isu miring yang menilai MKMK sulit menjaga independensi dan bahkan dirinya sendiri diragukan lantaran pernah dekat dengan capres Prabowo Subianto.
“Independensi itu tidak usah diomongin, dikerjakan saja. Nanti anda nilai sendiri kalau sudah diputus, daripada retorika insya Allah saya independen, tidak begitu. Etika itu bukan hanya soal retorika, dikerjakan saja,” ucapnya
Mantan Ketua MK itu menegaskan bahwa dirinya tidak dalam posisi yang rentan untuk dipengaruhi. Apalagi dia merupakan salah satu pelopor berdirinya lembaga MK.
Jimly mengatakan bahwa menjadi MKMK ibaratnya pulang kampung atau kembali ke rumahnya. Lantas dirinya tidak tega membiarkan lembaga yang didirikannya itu kehilangan kepercayaan dari masyarakat.
“Saya kan cuma pulang kampung saja, karena saya dirikan MK sejak awal. Ini gedung ini nostalgia ini, kantor saya ini. Saya tidak tega membiarkan MK. Jadi saya enggak tega ini membiarkan MK image-nya kayak begini,” tandasnya. (*Wari)