Mimbarrepublik.com, Jakarta- Indonesia Police Watch (IPW) menduga terdapat tiga kali peristiwa permintaan uang oleh Ketua KPK Firli Bahuri kepada Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Pertemuan tersebut dilakukan pada bulan Juni dan Oktober 2022, pada bulan Desember 2022 itu pertemuan yang ketiga.
Menanggapi dugaan tersebut, Peneliti pusat studi anti korupsi (Saksi) Fakultas Hukum (FH) Universitas Mulawarman (Unmul), Herdiansyah Hamzah menyebut dugaan tersebut tidak mengherankan. Hal itu lantaran bukan pertama kalinya Firli bermasalah.
Menurut pria yang akrab disapa Castro itu, track record Firli memimpin KPK memang buruk.
“Kedua, sejak revisi UU KPK, standar etik dan moralitas KPK memang sudah menurun. Tidak ada lagi keteladanan dalam tubuh KPK,” tegas Castro yang juga pengamat anti korupsi kepada wartawan, Minggu (8/10/2023).
Bahkan, integritas para pimpinan KPK dipersoalkan secara bergantian. Sebelum masa kepemimpinan Firli, kata Castro, KPK begitu disegani, para koruptor pun takut bernegosiasi.
“Diperiode Firli ini, atau komisioner pasca revisi UU KPK, lembaga ini kehilangan marwah. Wajar kalau isu pemerasan, suap menyuap, gratifikasi, menerapa KPK,Karena memang pertahanan KPK sudah jebol sejak revisi dan sejak dipimpin oleh Firli cs,” tandasnya.
Adapun Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah menggali informasi soal dugaan pemerasan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
Presiden pun enggan banyak komentar.
“Jadi saya ini masih mencari informasi-informasi sebetulnya, kasus ini seperti apa?,” ujar Presiden Jokowi di Istora Senayan, Sabtu sore, 7 Oktober 2023. Saat ini, Presiden mengaku belum mendapatkan informasi kasus secara detail. Sehingga ia enggan berkomentar lebih jauh. ( *Nur)