Mimbarrepublik.com, Jakarta- Sebanyak 5.246 peserta mengikuti puncak acara Gerakan Jakarta Bergerak, Bekerja, Berolahraga dan Bahagia (Berjaga) di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Minggu 9/6/2024. Kegiatan yang diinisiasi Dinas Kesehatan bersama Dinas Lingkungan Hidup ini, dihadiri Pj Gubernur DKI Jakarta , Heru Budi Hartono.
Menurut Heru, aktivitas ini sangat bermanfaat untuk mempromosikan pola hidup sehat dengan berjalan kaki 7.500 langkah setiap hari.
“Hari ini puncak dari rangkaian Jakarta Berjaga, sehari jalan 7.500 langkah. Ini untuk hidup sehat, berjalan 7500 langkah setiap hari,” kata Heru, Minggu (9/6).
Diharapkan Heru, kegiatan ini semakin memotivasi ASN di lingkungan Pemprov DKI Jakarta untuk terus melakukan pola hidup sehat. Tidak hanya bagi diri sendiri, ucap Heru, kebugaran para ASN akan berdampak terhadap kualitas layanan kepada publik.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Anita Ruspitawati menjelaskan, Jakarta Berjaga ini untuk mengkampanyekan hidup sehat, khususnya pada usia produktif. Kick off kegiatan dilaksanakan pada Minggu (28/4) lalu di Gandaria City, Jakarta Selatan.
Menurut Ani, rangkaian kegiatan ini puncaknya memberikan challenge kepada peserta untuk melakukan aktivitas berjalan kaki 7.500 langkah setiap harinya.
Selama dua pekan sesi challenge, beber Ani, mulai dari akhir Mei sampai dengan awal Juni tercatat 5.246 peserta ikut kegiatan ini. Dari total jumlah peserta itu, 2.317 atau sekitar 44,2 persen adalah peserta laki-laki dan 2.929 atau sekitar 55,8 persen perempuan.
Ani berharap, kampanye ini akan mendorong masyarakat, khususnya ASN di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, untuk terus membiasakan diri hidup sehat dengan beraktivitas jalan kaki sebagai bentuk olahraga.
“Dengan kondisi yang sehat dan bugar tentunya akan berdampak positif dalam kinerja. Kegiatan kami ini juga berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup,” tukasnya.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto berharap, dengan kebiasaan berjalan kaki dan menggunakan transportasi publik dapat mengurangi polusi udara di Jakarta.
“Dengan masyarakat terbiasa berjalan kaki dan beralih menggunakan transportasi publik akan berdampak positif terhadap lingkungan karena akan mengurasi polusi,” tandas Asep. (*Kikel)